Tips Kesehatan

Selasa, 16 Oktober 2018

Ubah Kebiasaan Sehari-hari, Memutuskan Rantai Resiko Penyakit Genetikal

Sumber : luckycaesar.com, hellosehat.com, halodoc.com

Diabetes, kanker, atau tekanan darah tinggi mungkin bukan penyakit yang asing kita dengar. Kita pun sudah mengetahui bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit yang bersifat diturunkan. Bila Anda mengidap diabetes, misalnya, kemungkinan besar Anda bukanlah satu-satunya di keluarga. Menurut American Diabetes Association, bila kedua orang tua mengidap diabetes, maka kemungkinan Anda terkena diabetes adalah 50 persen. Sudah ada secara genetik, ditambah lagi kebiasaan sehari-hari yang tidak baik, maka akan memperbesar risiko Anda akan mengidap diabetes. Tapi kenyataan tersebut sebaiknya tidak membuat Anda malah menyerah dan hanya pasrah terhadap keadaan.

Berbagai macam penyakit genetikal tersebut bisa dicegah, bahkan Anda dapat break the chains, yang artinya Anda dan keturunan Anda selanjutnya bisa saja tidak akan mengalami penyakit tersebut.  Semua diawali dari kebiasaan sehari-hari. Bukan hanya kebiasaan lifestyle, tapi juga kebiasaan makan makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda.

Yuk kita simak, usaha apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengubah kemungkinan terkena penyakit keturunan pada Anda dan keturunan Anda berikutnya, di bawah ini:

1. Kurangi Konsumsi Makanan Manis

Semua kebiasaan buruk harus mulai disingkirkan, terutama kebiasaan makan makanan manis. Makanan manis dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan risiko obesitas. Ada baiknya Anda mulai mengurangi asupan makanan manis, seperti permen, cokelat dan minuman kemasan. Makanan manis bukan hanya meningkatkan resiko diabetes bagi yang memiliki keturunan, tapi juga bagi yang sehat pun dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit genetikal yang satu ini.

2. Tingkatkan aktivitas harian

Menonton TV merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Semakin banyak Anda menghabiskan waktu di depan layar kaca televisi, akan meningkatkan risiko Anda kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga juga akan meningkatkan risiko Anda terkena diabetes bahkan penyumbatan peredaran darah. Gaya hidup sedenter atau gaya hidup yang tidak aktif juga berperan dalam mengembangkan risiko darah tinggi dan diabetes tipe 2.

3. Pilih lemak baik daripada lemak jahat

Lemak baik, seperti lemak tidak jenuh ganda yang kita kenal dengan sebutan omega-3, yang dapat ditemukan pada ikan salmon, minyak nabati cair, kacang, dan biji-bijian, dapat mencegah Anda dari penyakit genetikal atau penyakit yang diturunkan. Sedangkan lemak jahat yang dapat Anda temukan dalam bentuk lemak trans pada margarin, makanan fastfood, atau pada makanan yang digoreng, justru dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker, tekanan darah tinggi dan diabetes.

4. Berhenti Merokok

Menurut data dari Physicians Health Study, merokok dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 50 persen untuk mereka yang merokok 20 batang per hari. Ini karena zat-zat yang terkandung pada rokok dapat memengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin. Lebih cepat Anda berhenti merokok lebih baik untuk kesehatan dan menurunkan risiko mengidap penyakit yang bersifat diturunkan. 

5. Istirahat yang cukup

Porsi tidur yang kurang dapat menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat seiring dengan porsi tidur yang kurang. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. Solusinya adalah tidur setidaknya 6-8 jam sehari.  Tidur yang cukup dengan pola tidur yang baik. Tidur pada waktunya tidur. Sewajarnya manusia memerlukan istirahat, karena manusia bukan robot.

6. Jauhi penyebab stres

Penyebab stres bagi setiap orang itu berbeda; ada yang stres saat terlalu sering berada di keramaian, ada juga yang sebaliknya. Ada orang yang akan stres ketika dikejar-kejar oleh tuntutan pekerjaan, ada yang sangat menikmati hal tersebut hingga saat ia tidak melakukan apa-apa justru akan merasa tertekan. Karena itu lah Anda harus tahu dahulu hal apa yang dapat membuat Anda stres. Sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat memberikan tekanan berlebih pada pikiran Anda. Cobalah tenang dan lakukan meditasi seperti yoga dan minum Tara Relaxan sebelum tidur untuk membuat otot yang kaku kembali rileks. Karena di saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Namun, apabila gula darah terus meningkat karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, maka akan meningkatkan resiko penyakit diabetes.

Are you ready to break the chains?


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan