Tips Kesehatan

Jumat, 2 Februari 2018

Bersahabat dengan Lemak? Apakah Mungkin?

Sumber : The sun.com, Kompas/health.com, Readerdigest.com

Bagi yang sedang menjalani pola makan dengan tujuan mengurangi berat badan, pasti akan mengurangi konsumsi lemak, bahkan memangkas habis porsi lemak di dalam diet Anda sehari-hari. Tapi menurut para ahli gizi, lemak adalah “senjata” untuk membakar makanan yang kita konsumsi menjadi energi lebih banyak. Lemak tidak selalu menjadi tokoh jahat dalam diet Anda, selama Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda. Anjuran konsumsi lemak bagi orang Indonesia dari Kementerian Kesehatan adalah 25% dari jumlah kebutuhan kalori harian Anda. Ini berarti jika kebutuhan kalori per hari Anda sebesar 2000 kalori maka jumlah lemak yang dianjurkan untuk di konsumsi adalah sekitar 50 gram. Usahakan sebagian besar lemak ini berasal dari jenis lemak tidak jenuh atau lemak sehat.

Jenis-jenis makanan berlemak tinggi yang sehat, antara lain adalah:

  1. Ikan laut dalam

Ikan laut dalam seperti ikan salmon, sardin dan herring termasuk ke dalam makanan berlemak tinggi yang baik untuk kesehatan. Kandungan lemak jenis asam lemak omega-3 yang tinggi pada ikan, penting bagi kesehatan tubuh dan otak. Sehingga, konsumsi ikan yang cukup dapat membuat otak bekerja lebih optimal. Kandungan asam lemak omega-3 juga erat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit stroke, serangan jantung, dan alzheimer. Omega-3 sangat efektif dalam menurunkan LDL kolesterol, kolesterol total & trigliserida, serta meningkatkan HDL kolesterol sehingga mengurangi risiko PJK & stroke.

  1. Alpukat

Kalori yang terkandung pada buah alpukat 77 persen berasal dari lemak. Namun, lemak yang terkandung dalam alpukat merupakan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.

Menurut salah satu lembaga kesehatan di Amerika Serikat, kandungan lemak tak jenuh tunggal yang terdapat pada alpukat mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Selain itu, manfaat alpukat yang juga dapat diperoleh adalah kandungan mineral, fitonutrien, folat, serat, zat besi, potasium, lutein, beta karoten, dan vitamin E.

  1. Kacang

Kacang kaya akan kandungan lemak, vitamin E, magnesium, serat, dan protein nabati yang dibutuhkan tubuh. Jenis lemak yang terkandung pada kacang-kacangan pun tergolong lemak sehat yang baik untuk kesehatan. Misalnya, kacang kenari yang memiliki kandungan asam lemak omega-6 yang disebut dengan asam linoleat. Lemak ini baik untuk kesehatan jantung.

Penelitian menyebutkan, orang yang mengonsumsi kacang cenderung lebih sehat, dan memiliki risiko lebih rendah menderita obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Selain kenari, kacang yang direkomendasikan adalah kacang almond dan kacang macadamia. Sebaiknya, pilih produk kacang yang diolah tanpa garam, gula, dan minyak tambahan.

  1. Cokelat hitam (dark chocolate)

Cokelat hitam merupakan makanan berlemak tinggi yang lezat. Selain lemak, cokelat hitam juga mengandung serat dan berbagai mineral seperti zat besi, magnesium, mangan dan tembaga. Cokelat jenis ini juga sangat kaya antioksidan. Menurut penelitian, konsumsi cokelat hitam sekitar lima kali per minggu, dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Cokelat hitam juga dapat meningkatkan fungsi otak dan melindungi kulit dari sinar matahari. Hanya saja, pastikan cokelat hitam yang dikonsumsi berkualitas baik dan tidak mengandung banyak campuran.

  1. Minyak zaitun murni

Makanan berlemak tinggi berikutnya adalah minyak zaitun murni. Kandungan lemak yang terdapat pada minyak zaitun murni adalah minyak tak jenuh tunggal yang baik bagi kesehatan. Konsumsi minyak zaitun murni dalam kadar yang tepat dapat menurunkan risiko mengalami penyakit jantung. Selain itu, kandungan lemak pada minyak zaitun juga dapat mengurangi risiko pembentukan plak pembuluh darah akibat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Yang perlu diingat, bila Anda berada dalam kondisi kesehatan khusus, maka konsultasi dengan dokter atau ahli nutrisi terlebih dahulu adalah langkah yang bijak, sebelum mengonsumsi makanan berlemak tinggi.

 

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

  • Mandi menyenangkan dengan sabun kaya manfaat

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan