Kualitas suplemen Tara sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya Mitra Tara dan para konsumen yang sudah merasakan manfaatnya
Pilih Kategori
Saat mengantar orang tua kami cek lab di laboratorium klinik di Kalimantan Selatan, suami juga ikut cek lab. Suami sangat terkejut ketika mengetahui kadar gula darah puasanya sangat tinggi, 403 mg/dl.
Pasien saya, wanita 55 tahun, sudah 2 tahun terkena DM. Dia sering mengeluh seluruh badannya sakit dan telinga terasa berdengung.
Saat saya berumur 42 tahun, saya sudah menderita kencing manis selama 6 tahun dan kadar gula saya selalu tinggi, di atas 300 mg/dl.
Sudah 5 tahun Bapak mengidap DM karena gaya hidup dan pola makan yang buruk. Bapak sudah berobat dan mengonsumsi obat dari dokter, tetapi setiap kali diperiksa kadar gula darahnya tetap ting
Saat putra saya duduk di kelas XI SMA, minus kedua matanya 3,5. Saya berikan TARA VisiBright yang dia rutin konsumsi 1x1 softgel/hari, dan 3 bulan kemudian saya berikan jus wortel 2 gelas/hari dan buah cempoka dilalap 20 butir /hari.
Empat tahun yang lalu suami pernah dioperasi mata kirinya karena glaukoma dan 1 bulan yang lalu mata kanannya terasa tidak enak. Setelah diperiksa, ternyata tekanan mata kanan suami 24 dan perlu segera dioperasi karena dapat menyebabkan kebutaan. Kami belum siap karena suami kini sudah berusia 72 tahun.
Saya sering pergi ke luar kota dengan mengendarai mobil. Saat menyetir pada malam hari, saya tidak tahan dengan sorotan lampu mobil yang berpapasan, pandangan saya langsung gelap.
Sebagai seorang yang setiap hari berhadapan dengan layar komputer untuk jangka waktu yang lama, membuat penglihatan saya menjadi kabur.
Anak saya Putri, 18 tahun, mata kiri silinder dan sejak berusia 15 tahun menderita glaukoma. Mata Putri sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari, muncul bayangan seperti pelangi dan efeknya kepala menjadi pusing. Selain itu matanya juga sering terasa gatal dan mudah merah saat banyak debu. Sudah 2x Putri saya bawa berobat tetapi tidak ada perubahan sama sekali.
Sudah bertahun-tahun istriku mengalami gangguan maag. Sekalipun sudah berobat, namun penyakit maagnya masih juga sering kambuh, malah dia jadi tergantung pada obat maag. Melihat kondisinya, saya sungguh prihatin.
Pernah anak kembar saya saat berusia 5½ tahun sakit, demamnya tinggi, selama 5 hari tidak turun-turun, sehingga hampir kejang. Kebetulan jika sakit, si kembar selalu rombongan (sama-sama). Setelah 5 hari, saya bawa ke seorang dokter spesialis anak di Pematang Siantar. Beliau menyatakan si kembar terkena typus dan harus diopname. Dokter juga menyatakan paling cepat 1 minggu baru bisa check-out dari rumah sakit.
Saya mengalami maag kronis, sehingga saya tidak bisa makan makanan yang pedas, asam, juga tidak boleh terlambat makan. Kalau pantangan tersebut saya langgar, maag saya pasti kambuh dan rasanya seperti diiris-iris.