Tips Kesehatan

Rabu, 7 November 2018

Oversleeping Ternyata Tidak Baik Bagi Organ Tubuh Kita

Sumber : smallcarbs.com, alodokter.com, womenshealth.com

Tidur merupakan salah satu aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh seluruh manusia bahan makhluk hidup lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam mekanisme jam biologis tubuh manusia sepanjang hari.

Akan tetapi jika seseorang melakukan tidur dalam jangka waktu yang lama atau berlebihan, hal ini justru tidak baik dan akan menimbulkan berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang tubuh.

Kita tahu bahwa sulit tidur atau yang biasa disebut dengan insomnia tidak baik untuk kesehatan. Begitu juga dengan lawannya, yakni oversleeping kelebihan tidur atau hipersomnia, ternyata juga tak kalah buruk untuk tubuh. Para pakar kesehatan pun menganjurkan untuk tidak tidur lebih dari sembilan jam tiap malam.

Namun ada beberapa penyebab terjadinya oversleeping bagi seseorang. Apa saja yang memungkinkan menjadi penyebab oversleeping atau hypersomnia ini?

Berikut ini adalah beberapa penyebab yang memungkinkan Anda untuk mengalami oversleeping atau tidur dalam jangka waktu berlebihan:

Sleep apnea adalah sejenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernafas untuk sesaat ketika tidur. Hal ini mengganggu ritme jantung manusia dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tidur karena membuat siklus tidur yang normal akan menjadi terganggu. Para penderita akan merasa lelah dan lemas meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan pernapasan mulai terjadi karena dinding tenggorokan cenderung berhenti beraktivitas, sementara individu sedang dalam kondisi bersantai (tidur). Akibatnya, aliran udara di dalam tubuh berhenti dan seketika individu tersebut terbangun untuk bernapas.

  • Narcolepsy

Narcolepsy adalah masalah neurologis yang menyebabkan tidur berlebihan. Narcolepsy mempengaruhi bagian otak yang mengontrol dan mengatur tidur. Penderitanya akan gagal mengidentifikasi dan membedakan waktu tidur dengan waktu untuk tetap terjaga. Bahkan yang lebih parah, penderita dapat tertidur di mana saja dan kapan saja.

  • Stres dan depresi

Dua hal ini memang harus dihindari karena dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan jiwa, juga mental, tidak terkecuali oversleeping. Tara Relaxan dapat menjadi solusinya. Mengonsumsi Tara Relaxan dua jam sebelum jam tidur Anda, akan membantu meringankan efek stres dan membantu membuat tidur lebih berkualitas.

  • Kelelahan

kelelahan akibat kerja atau aktivitas lainnya yang cukup menguras tenaga, gangguan tidur, kehamilan, atau kekurangan tidur merupakan salah satu penyebab utama oversleeping. Ketika merasa lelah, anda cenderung memutuskan tidak lebih lama, bahkan lebih dari sembilan jam, untuk mencoba agar segar kembali.

Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan oversleeping bagi kesehatan?

  1. Diabetes

Penelitian menunjukan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam tiap malam beresiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidur tujuh jam per malam. Penelitian juga menemukan, oversleeping dapat meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes.

  1. Obesitas

Penelitian menunjukan mereka yang tidur selama 9-10 jam tiap malam 21 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada mereka yang hanya tidur selama 7-8 jam.

  1. Sakit jantung

Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang tidur selama 9-11 jam tiap malam, 38 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner

  1. Sakit kepala

Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa merupakan efek dari oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari sering mengalami gangguan ketika hendak tidur malam harinya, sehingga menyebabkan timbulnya sakit kepala pada keesokan harinya. Tidur siang memang baik untuk mengembalikan kinerja tubuh dan membuat lebih produktif, tapi usahakan tidur siang jangan berlebihan ya. Tidur siang yang baik sekitar 15-30 menit akan membuat tubuh kembali berenergi dan dalam mengoptimalkan waktu tidur di malam hari.

  1. Nyeri punggung

Ketika Anda berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, sering kali timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau rentan terhadap sakit punggung pun dianjurkan dokter untuk tetap aktif bergerak, tidak sering berbaring atau tiduran.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan