Tips Kesehatan

Senin, 4 Maret 2019

4 Ancaman Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Terjadi di Tahun 2019

Sumber : www.liputan6.com, www.medcom.id

Setiap tahun, ada saja endemik, atau penyakit yang paling sering terjadi di suatu Negara. Di Indonesia sendiri, di tahun 2019 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), perlu diwaspadai 4 jenis penyakit yang mungkin akan banyak terjadi di tahun 2019 ini. Hal ini bukanlah suatu kepastian, namun ada baiknya kita lebih waspada dan memberikan perhatian lebih pada kesehatan agar terhindar dari 4 penyakit berikut ini:

1.Penyakit yang berhubungan dengan polusi udara

WHO menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh orang di dunia menghirup udara tercemar setiap harinya. Di 2019, polusi udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar menigkat drastik dari tahun-tahun sebelumnya Hal ini tentu dianggap sebagai ancaman terbesar bagi kesehatan.

WHO mengatakan bahwa polutan mikroskopis di udara dapat menembus sistem pernapasan dan peredaran darah, merusak paru-paru, jantung dan otak, membunuh 7 juta orang sebelum waktunya setiap tahun dari penyakit seperti kanker, stroke, penyakit jantung dan penyakit paru-paru.

2.Demam berdarah

Dengue atau demam berdarah membunuh 20 persen dari mereka yang menderitanya. Penyakit yang ditularkan nyamuk ini telah menjadi ancaman yang berkembang, seperti Indonesia, selama beberapa dekade.

Dua negara yang disorot WHO adalah Bangladesh dan India. Di 2018, kematian di Bangladesh menjadi yang tertinggi dalam hampir dua dekade. Penyakit ini menyebar ke negara-negara bukan tropis seperti Nepal. Mereka dianggap belum siap untuk serangan penyakit ini.Negara Indonesia pun masuk ke dalam deretan Negara yang terancam mengalami demam berdarah, mengingat tingginya curah hujan dan kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

WHO memperkirakan, 40 persen penduduk dunia berisiko terkena demam berdarah. Paling tidak, ada 390 juta infeksi setiap tahunnya, dimana Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam banyaknya penderita dari penyakit yang disebarkan dengan perantara nyamuk ini.

3.HIV

Kemajuan dalam pengobatan untuk HIV sangatlah besar. Misalnya dengan pemberian ARV serta berbagai langkah pencegahan seperti pre-exposure prophylaxis (PrEP, ketika seseorang yang berisiko mengalami HIV menggunakan ARV untuk mencegah infeksi).

Namun, penyakit ini tetap sulit dikendalikan. WHO menyatakan hampir satu juta orang meninggal setiap tahunnya karena HIV/AIDS. Sejak awal epidemi, lebih dari 70 juta orang terinfeksi dan sekitar 35 juta telah meninggal.

Saat ini, sekitar 37 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV. Menjangkau orang-orang seperti pekerja seks, orang-orang di penjara, pria yang berhubungan seks dengan pria, atau orang transgender. Mereka menambahkan, orang-orang ini seringkali disingkirkan dari layanan kesehatan. Di Indonesia sendiri juga terancam dengan penyakit yang ditularkan oleh darah ini. Hal tersebut bisa dilihat dari data statistik, di Indonesia mengalami kenaikan dalam jumlah pekerja seks komersial dan juga pelaku seks tidak aman, terutama dari pelancong luar negeri yang mungkin menjadi carrier penyakit HIV ini.

4.Penyakit tidak menular

Bukan hanya penyakit menular, penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung secara kolektif bertanggung jawab atas lebih dari 70 persen dari seluruh kematian di dunia. WHO menyatakan bahwa angkanya hingga 41 juta orang. Termasuk 15 juta orang yang meninggal secara prematur berusia di antara 30 sampai 69 tahun.

Lebih dari 85 persen kematian dini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti di negara berkembang.

Ada lima faktor yang disorot sebagai penyebab kematian ini, yaitu penggunaan tembakau, aktivitas fisik, penggunaan alkohol yang berbahaya, pola makan tidak sehat, dan polusi udara.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

  • Mandi menyenangkan dengan sabun kaya manfaat

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan