Tips Kesehatan

Selasa, 27 November 2018

Penyakit yang Mengintai Kalau Hobi Buang Sampah Sembarangan

Sumber : theworldnews.net, http://mataindonesia.id, theworldnews.net

Sampah atau limbah, seperti sisa makanan, plastik, rokok, dan kertas, baiknya dibuang di tempat sampah. Sebab, jika tidak, sampah-sampah akan menumpuk sehingga busuk dan menyebarkan bau tak sedap. Tumpukan sampah yang membusuk juga bisa mengundang lalat yang akan membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh.  

Kebiasaan buang sampah sembarangan bukan hanya bisa membahayakan kesehatan lingkungan seperti adanya bahaya banjir. Nyatanya, kesehatan fisik manusia juga dapat bermasalah akibat sampah berserakan di mana-mana.

Sampah yang menumpuk dan bertebaran di mana-mana, terutama sampah sisa makanan, biasanya akan membusuk dan menjadi tempat berkembang biak yang ideal untuk kuman. Jika lalat, kecoa, atau tikus menyentuh sampah-sampah dan secara tidak sengaja tangan manusia juga ikut bersentuhan, hal itu menjadi salah satu cara penularan kuman-kuman dari sampah ke orang lainnya. Bayangkan jika lalat atau kecoa yang baru saja bertengger di atas tumpukan sampah kemudian hinggap di atas makanan Anda. Jelas makanan Anda terkontaminasi oleh kuman. Mengonsumsinya akan membuat Anda terserang berbagai penyakit

Apa saja bahaya buang sampah sembarangan untuk kesehatan? Berikut adalah beberapa penyakit yang terjadi akibat buang sampah sembarangan:

Hepatitis A

Virus Hepatitis A dapat menyebar melalui sampah. Virus ini menyebabkan adanya gangguan fungsi hati akut. Penyebaran virus hepatitis A terjadi akibat kontaminasi makanan dan air yang kemudian keduanya dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Disentri

Disentri adalah radang usus yang menyebabkan diare disertai darah atau lendir. Diare sendiri ditandai dengan sering buang air besar yang lunak atau cair. Kondisi ini disebabkan oleh amuba dan bakteri yang banyak ditemukan pada sampah yang berserakan.

Bakteri penyebab disentri juga dapat berpindah ke manusia setelah melakukan kontak langsung dengan bakteri pada feses (misalnya, karena tidak mencuci tangan dengan bersih sehabis buang air besar). Bakteri ini juga dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, atau berenang di air yang tercemar. Penyakit ini sangat menular. Jika tidak segera ditangani, disentri dapat menyebabkan dehidrasi berat yang mengancam jiwa.

Salmonellosis

Salmonellosis adalah penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri salmonella di dalam perut dan usus. Sebagian besar pasien dengan infeksi ringan akan sembuh dalam waktu 4-7 hari tanpa pengobatan. Penularan dapat terjadi ketika orang makan makanan yang terkontaminasi bakteri (seperti makan di restoran yang sama). Beberapa orang dengan diare akut dirawat di rumah sakit untuk diinfus dan memperoleh antibiotik.

Sebagian besar pasien salmonellosis hidup dalam kondisi lingkungan yang miskin, berpolusi, dan kebanyakan dekat dengan lingkungan yang penuh sampah di mana-mana. Oleh karena itu, kualitas kebersihan makanan dapat meningkatkan risiko makanan beracun dan infeksi lainnya. Selain itu, Anda juga berisiko tinggi terkena salmonellosis jika Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Penyakit pes

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yersina pestisia yang ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. Umumnya, penyakit pes tersebar di daerah yang lingkungan padat penduduk dan pastinya memiliki tingkat kebersihan yang buruk alias sampah tersebar di mana-mana. Komplikasi penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis, bahkan kematian.

Perlu diketahui, bahwa penyakit ini bukan hanya disebarkan lewat tikus. Hewan seperti kelinci, anjing, kucing berkutu yang sudah terinfeksi pes bisa menjadi sumber penularan penyakit. Penularan terjadi jika Anda melakukan kontak langsung atau tergigit oleh hewan tersebut.  

Demam berdarah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD dulu disebut dengan penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot sehingga membuat tulang terasa retak.

Nyamuk demam berdarah sering berkembang biak di genangan air pada sampah yang dibuang sembarangan. Maka dari itu, ada baiknya sampah-sampah tidak dibuang secara sembarangan, tetapi dikubur untuk mencegah terbentuknya sarang nyamuk.

Nah, kini Anda sudah tahu bahaya buang sampah sembarangan untuk lingkungan dan kesehatan. Mulai saat ini, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut dan beralihlah ke cara yang lebih aman dalam mengelola sampah.

Beberapa kiat sederhana yang bisa membantu mengurangi jumlah sampah tanpa harus membuangnya sembarangan, yaitu:

Hindari pemborosan.

Semakin banyak produk rumah tangga yang Anda beli, semakin banyak pula sampah yang akan ditimbulkan. Maka itu, beli bahan makanan atau produk rumah tangga secukupnya dan pilih produk dengan kemasan yang paling simpel.

Penggunaan kembali.

Untuk mengurangi jumlah sampah, Anda mungkin bisa menggunakan ulang barang-barang yang sudah tak terpakai. Misalnya, mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman atau celengan, atau mengubah baju bekas menjadi lap atau keset.

Daur ulang.

Gunakan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan daur ulang menjadi barang-barang baru yang ekonomis dan bermanfaat. Misalnya membuat keranjang atau tas dari kumpulan bungkus kopi, sampah koran menjadi kertas daur ulang, dan sebagainya.

Jadikan pupuk kompos.

Ketimbang membakar sampah dan menyebabkan pencemaran udara, jadikan sisa-sisa bahan makanan dan daun-daunan menjadi pupuk kompos untuk tanaman Anda.

Membuang sampah dengan benar. Daripada buru-buru membakarnya, buanglah sampah di tempat pembuangan akhir. Bahkan, kini sudah banyak tempat yang memfasilitasi daur ulang plastik rumah tangga menjadi produk rumah tangga yang lebih bermanfaat.

 

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan