Tips Kesehatan

Sabtu, 28 Juli 2018

Anak Demam? Yang Benar Kompres dengan Air Hangat atau Dingin Ya?

Sumber : www.ayahbunda.co.id, www.sahabatnestle.co.id

Selama ini sering menjadi perdebatan umum, mengompres anak yang sedang demam memakai kompres hangat atau dingin? Beberapa orang mengompres anak memakai kompres yang direndam ke dalam air hangat, beberapa lainnya justru melakukan kebalikannya; mengompres dengan kain yang direndam air es.

Kalau Bunda sendiri memakai kompres hangat atau dingin, Bun?

Sebelum menemukan jawabannya, yuk kita gali lebih dalam terlebih dahulu tentang demam di bawah ini.

Metode mengompres diyakini efektif usir demam. Selain minum dalam jumlah banyak, kompres adalah pertolongan pertama yang paling mudah dilakukan dalam melawan demam. Walaupun terkesan jadul, namun cara ini dipercaya efektif untuk menurunkan demam pada anak.

Yang perlu diketahui sebenarnya demam bukanlah suatu penyakit. Demam merupakan bagian dari respon tubuh dalam mengatasi virus atau bakteri yang masuk.

Dengan adanya demam, berarti badan menunjukkan usaha mengatasi penyakit yang hendak menyerang tubuh. Beberapa penyakit yang diawali dengan gejala demam seperti demam berdarah, campak, rubela, batuk pilek dalam berbagai tingkat keganasan.

Sebenarnya turun atau tidaknya demam dipengaruhi banyak hal terutama penyebab demam itu sendiri. Tetapi kompres hangat dapat minimal membuat anak lebih nyaman dan hampir 90 persen berhasil menurunkan demam, Begitu mujarabnya kompres, sehingga mayoritas ibu memilih teknik ini saat buah hati demam.

Kompres yang benar, yang digunakan saat ini, adalah kompres hangat atau air suam kuku. Kompres dengan air dingin tidak digunakan lagi karena hanya menurunkan demam sesaat dan justru akan menimbulkan demam lebih tinggi setelahnya.

Akan tetapi sebagian besar ibu salah kaprah dalam mengompres. Yakni mengompres hanya di dahi saja. Sebetulnya prinsip kompres air hangat, membuat seluruh reseptor demam di tubuh menyadari anak sedang mengalami lonjakan suhu. Tubuh merespons demam dengan mengeluarkan zat-zat yang bisa menurunkan demam. Reseptor demam anak ada di seluruh permukaan kulit.

Jadi bukan di dahi atau kening saja. Dengan menghangatkan seluruh permukaan kulit, terjadi pelebaran pembuluh darah di seluruh kulit sehingga aliran darah bertambah dan panas tubuh makin cepat dibuang ke udara.

Kompres mujarab jika tekniknya benar. Caranya?

Dengan menyeka seluruh tubuh anak atau dengan cara berendam di air hangat atau air suam kuku. Mungkin Anda pernah mendengar pertolongan pertama dengan kompres alkohol. Sebaiknya metode ini Anda abaikan ya, Bunda. Kompres alkohol sudah tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan efek toksik atau keracunan pada anak.

Mengompres memang sederhana dan sepele. Hanya berbekal air, wadah, dan sehelai kain. Lalu, dipadukan dengan banyak minum air putih. Sesederhana itu. Tapi manfaatnya tak main-main. Jurnal dari Sullivan JE dan Farrar HC bertajuk Fever and Antipyretic Use in Children menyebut, pada saat demam kebutuhan cairan meningkat sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal. Jika kekurangan cairan, demam akan meninggi. Setelah dikompres, perbanyak minum. Fungsinya, menjaga kecukupan cairan dan mencegah timbulnya panas lebih tinggi.

Peranti lain yang wajib ada ketika anggota keluarga demam, termometer. Dan jika anak Anda tidak mau minum banyak sehingga terlihat lemah atau terdapat tanda-tanda dehidrasi, segeralah bawa ke rumah sakit. Selain itu, jika terdapat tanda gawat lainnya seperti sesak, kejang yang tidak berhubungan langsung dengan demam, jangan ditunda-tunda segeralah bawa anak anda ke rumah sakit.

Jika sudah dikompres, biarkan anak beristirahat. Jangan bangunkan anak hanya untuk memandikan atau memberi obat penurun panas. Makin banyak beristirahat, makin cepat sembuh.

Tips lain ketika anak demam adalah, selama demam dan sakit, metabolisme akan terganggu. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang lunak sehingga mudah dicerna. Satu lagi, hindari memakaikan pakaian berlapis dan selimut tebal karena itu malah menyulitkan kulit anggota keluarga yang sakit untuk melakukan pertukaran panas dengan udara yang membuat meningkatnya suhu demam anak Anda.

Jadi, mulai sekarang tinggalkan kompres dengan air dingin dan gunakan air hangat untuk mengompres saat menangani demam pada anak ya Bun.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

1 komentar


  • Yulia

    Wow terima kasih Sangat bermanfaat


Cari Tips Kesehatan