Tips Kesehatan

Jumat, 28 September 2018

Mie Instan Candu Dunia, Musuh Kesehatan

Sumber : ekonomi.kompas.com, Jurnal dr. Kevin Adrian, psychcentral.com

Mie instan memang makanan “sejuta umat.” Selain cara membuatnya yang mudah, mie instan juga sangat mudah dimodifikasi dengan cara ditambahkan berbagai macam bahan makanan lainnya. Sebut saja caisim, sayur yang sangat “erat” hubungannya dengan mie instan. Atau bisa juga ditambahkan daging, telur, hingga keju mozzarella. Mie instan adalah candu dunia yang susah untuk ditolak rayuannya, terutama bagi masyarakat Indonesia.

Mengacu kepada laporan World Instant Noodles Association (WINA), ternyata konsumsi mie instan di Indonesia pada tahun 2017 kemarin mencapai jumlah mengejutkan yakni 12,62 miliar. Hal ini berhasil menempatkan Indonesia sebagai konsumen mie instan terbesar kedua di dunia yang melampaui Jepang 5,66 miliar porsi, India 5,42 miliar porsi dan Vietnam 2,06 miliar porsi. Posisi teratas masih ditempati China dengan jumlah konsumsi sebanyak 38,970 miliar porsi. Sepertinya masyarakat Asia memang tak bisa lepas dengan mie instan. Terbukti, 10 dari 15 negara dalam daftar teratas yang dikeluarkan WINA konsumsi tinggi mie instan ini berasal dari negara-negara di Asia, yakni di mana hampir 80 persen mi instan dikonsumsi sehari-hari.

Namun menjadi penggemar mie instan bukanlah pilihan yang baik. Karena mie instan merupakan “musuh” dari tubuh dan kesehatan. Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Penelitian telah membuktikan bahwa sering mengonsumsi mie instan berarti membiarkan tubuh mendapatkan kualitas makanan yang buruk. Lebih jauh lagi, mi instan dapat menimbulkan risiko sindrom metabolik. Sindrom ini akan meningkatkan kemungkinan Anda terserang penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Mie instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 860 mg natrium. Jumlah ini belum ditambah makanan lain yang mengandung natrium, yang Anda konsumsi pada hari yang sama. Padahal asupan natrium yang disarankan per hari tidak lebih dari 2.000-2.400 mg (setara 5-6 gram garam).

Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan. Jika mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam.

Jika Anda sering mengonsumsi mie instan, pertimbangkan untuk segera menguranginya agar terhindar dari bahaya mie instan yang mengintai.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan