Tips Kesehatan

Sabtu, 10 Maret 2018

Rambut Rontok dan Menipis! Kenapa Nih?

Sumber : www.klikdokter.com, www.dokterbabe.com

Salon adalah tempat yang paling menyenangkan tentunya bagi kita, terutama para wanita pastinya. Namun pasti Anda akan merasa malu untuk melakukan perawatan ke salon bila rambut mengalami kerontokan hingga menipis. Kulit kepala menjadi jelas terlihat dan tidak indah dilihat.

Rambut yang rontok sebenarnya merupakan kondisi normal dan tak perlu dikhawatirkan. Rambut bisa rontok ketika Anda sedang mandi, saat sedang menggunakan hair dryer, atau ketika menggunakan sisir. Namun, kerontokan perlu harus mulai diwaspadai jika volume rambut yang rontok tidak dalam batas normal bahkan membuat kebotakan.

Pertama-tama kita perlu mengetahui bahwa rambut memiliki siklus yang terbagi menjadi tiga fase terpisah. Fase pertama atau yang disebut dengan fase anagen merupakan fase lahirnya rambut baru yang tumbuh melalui pori-pori di kepala yang disebut folikel.

Memasuki tahap kedua atau yang disebut catagen, selama dua hingga tiga minggu sel-sel rambut yang sudah berhenti tumbuh memasuki masa transisi. Ketika sampai di tahap terakhir atau telogen, rambut tidak aktif lagi dan benar-benar telah berhenti tumbuh. Setelah 100 hari berada di tahap telogen, rambut ini akan mulai tergantikan dengan munculnya sel rambut baru sehingga rambut ini lepas dan rontok dari kulit kepala.

Lalu apa saja penyebab rontok yang harus Anda waspadai? Yuk kita simak di bawah ini:

  1.  Rambut rontok akibat stres fisik

Rontoknya rambut bisa jadi dampak dari trauma fisik atau stres yang dirasakan tubuh setelah mengalami suatu kejadian. Contohnya, saat Anda sembuh dari kecelakaan motor atau setelah menjalani suatu operasi tertentu.

Pada saat Anda mengalami stres fisik atau trauma hormon tubuh akan memicu sel-sel rambut di kepala untuk “loncat” ke dalam fase telogen, sehingga tak lama Anda akan mengalami kerontokan rambut dalam jumlah banyak.

  1. Semasa hamil atau setelah melahirkan

Menurut Marc Glashofer, MD, seorang ahli dermatologi dari New York, momen melahirkan anak dikategorikan sebagai suatu kondisi yang bisa menyebabkan trauma fisik. Hal ini bisa memicu kerontokan rambut lebih parah dibanding saat masa kehamilan masih berlangsung.

  1. Kekurangan asupan protein

Ketika tubuh sedang kekurangan asupan protein, tubuh akan memotong “jatah” protein yang dibutuhkan untuk menumbuhkan rambut. Kerontokan akan mulai terjadi dua atau tiga bulan setelah tubuh mendeteksi kurangnya protein. Untuk mencegah hal ini terjadi, tentunya Anda harus mencukupi asupan protein tubuh dengan rajin mengonsumsi ikan, daging merah, telur, atau kacang kedelai. Selain protein, kekurangan vitamin B juga menjadi faktor pemicu kerontokan rambut.

  1. Stres psikis

Tak hanya stres fisik, stres yang membuat mental turun dan depresi juga disinyalir menjadi salah satu penyebab kerontokan rambut. Kondisi emosional yang sedih bisa mempercepat siklus telogen, membuat rambut lebih mudah rontok. Hindari stres dengan memperbanyak melakukan kegiatan olahraga yang melatih pernafasan seperti yoga dan taichi sehingga psikis akan lebih tenang. Bila perlu tambahkan suplemen TARA Relaxan di dalam diet harian Anda agar membantu merelaksasi saraf yang tegang sehingga fase stres tidak akan Anda alami.

  1. Anemia

Kekurangan darah atau anemia bisa jadi salah satu faktor pemicu kerontokan rambut. Aliran darah diperlukan untuk mempersubur folikel rambut dan membuat rambuh tetap sehat. Untuk mencegah hal ini tejadi, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daun bayam dan kangkung.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan