Tips Kesehatan

Sabtu, 6 April 2024

Lebaran Pantang Gendut

Sumber : Tara News 189

Lebaran merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap tahun, dimana keluarga berkumpul dan bersilaturahmi sambil bercengkerama dan tertawa. Tentunya yang tidak pernah ketinggalan adalah makanan-makanan enak yang biasanya dihidangkan di tengah pertemuan keluarga.
Betapa ikmatnya ketupat yang disertai dengan daging sapi atau ayam yang dimasak dengan kuah santan kental, ditemai tahu,tempe,sambal dan kerupuk. So yummy! Belum lagi kue-kue kering yang biasanya disajikan di tengah ruang keluarga; mulai dari putri salju, nastar, kastengel, dan sebagainya. Tak ketinggalan juga dessert dan minuman yang sulit ditolak; es campur, es durian, es podeng, belum lagi cake kekinian yang instagrammable. Nah, hal ini yang mengakibatkan setelah lebaran, perut jadi auto-buncit dan jarum timbangan bergerak ke kanan.

Bagaimana agar berat badan tidak meroket setelah lebaran?

  1. Tetap minum cukup air putih
    Terlali asyik mencicipi berbagai makanan dan aneka minuman manis selama lebaran bisa membuat seseorang lupa minuman air putih. Padahal, saat makan makanan yang tinggi lemak dan gula, tubuh akan lebih banyak membutuhkan air putih untuk menjaga pencernaan tetap lancar.
  2. Sempatkan untuk berolahraga ringan
    Olahraga ringan saja sudah cukup untuk menjaga tubuh tetao bugar. Melakukan pergangan/stretching saat bangun tidur dan sebelum tidur, serta berjalan kaki merupakan pilihan olahraga yang paling mudah.

    Usahakan untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari. Tips rahasia lainnya adalah tetap melakukan latihan perut, cukup 10 menit sehari supaya perut tidak auto-buncit.

  3. Batas porsi makanan yang dikonsumsi
    Anda boleh makan ketupat, satai, rendang, kue, dan minuman selama lebaran.
    Cara menyiasatinya yaitu dengan membatasi porsi yang kamu makan. Misal, makan ketupat 1/2 porsi saja, sharing dessert dan minuman dengan keluarga. Jadi Anda bisa makan semua tetapi tidak terlalu berlebihan.
  4. Tidur cukup
    Penelitian dari the journal of physiology melaporkan bahwa melewatkan tidur sepanjang malam alias begadang artiya sama dengan menyia-nyiakan kesempatan tubuh membakar 135 kalori selama tidur.
    Kualitas tidur yang baik akan memaksimalkan proses pembakaran kalori saat tidur. Usahakan untuk selalu mendapatkan durasi tidur yang cukup, yaitu 7-8 jam setiap malam. Karenanya, kurang tidur sering dikaitkan dengan panmbahan berat badan dan risiko penyakit obesitas karena memperlambat metabolisme dan meningkatkan nafsu makan.
  5. Mengonsumsi cukup Omega-3
    Penelitian menunjukkan konsumsi makanan kaya Omega-3 dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu membakar lebih banyak kalori. Ketika Anda rutin makan minyak ikan, makanan kaya Omega-3 sebanyak 6 gram per hari selama 12 minggu, tingkat metabolisme meningkat sekitar 3,8%

Penelitian lainnya menunjukkan orang yang mengalami penurunan berat badan mengonsumsi tidak kurang dari 0,3 gram atau lebih dari 1,3 gram Omega-3 per hari. kelompok dengan konsumsi minyak ikan tertinggi dilaporkan merasa lebih kenyang hingga dua jam setelah makan

Bagaimana cara agar kadar kolesterol seimbang?

  • Ubahlah cara masak kita, yang biasanya digoreng diganti menjadi dibakar, direbus, atau dikukus.
  • Mengurangi mengonsumsi daging dan unggas. Selain itu bila makan daging, buang ya lemaknya.
  • Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan (sumber serat), semakin berwarna-warni mengonsumsi buah-buahan dan sayurannya maka semakin baik.
  • Makan ikan yang banyak mengandung Omega-3 untuk meningkatkan kolesterol HDL. Agar mudah dan praktism rutin makan suplemen yang mengandung Omega-3, Vitamin E, dan Lecitin.
  • Kurangi mengonsumsi garam berlebih dengan menghindari makanan kaleng, mi instan, dan junkfood.

Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan