Tips Kesehatan

Senin, 15 Januari 2024

Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Sumber : Tara News 188

 

Intermittent Fasting merupakan pola diet yang belakangan ini banyak diterapkan oleh masyarakat, yang seringkali dianggap sama dengan puasa dan dapat menurunkan berat badan dengan cepat dan efektif. Sebetulnya, apakah Intermittent Fasting itu?
Intermittent Fasting adalah sebuah metode diet dengan menerapkan dua macam periode, yaitu periode ketika kita boleh makan dan periode ketika kita tidak boleh makan sama sekali alias puasa.
Sama-sama puasa, apakah perbedaan mendasar dari intermittent fasting dan Puasa Ramadan?
Perbedaan mendasar dari kedua puasa ini terletak pada tujuannya, di mana Puasa Ramadan bertujuan untuk menunaikan ibadah, sedangan intermittent fasting bertujuan untuk diet.

Tentunya dalam praktek pelaksanaan puasanya pun terdapat perbedaan-perbedaan, yakni sebagai berikut:

  1. Perbedaan Durasi Puasa dan Waktu Makan
    Puasa Ramadan mempunyai tata cara/aturan yang tetap, yaitu dimulai sejak waktu imsak sampai waktu menjelang maghrib. Di Indonesia, jendela makan kurang lebih antara jam 6 sore (maghrib) sampai jam 4 pagi (imsak). Dengan demikian, durasi berpuasa kurang lebih selama 14 jam, dan durasi diperbolehkan makan kurang lebih 10 jam.
    Sedangkan intermittent fasting mempunyai variasi durasi untuk puasa dan jendela makan tergantung dari kesiapan dan komitmen masing-masing, misalnya:

    • Metode 12:12, di mana durasi puasa selama 12 jam, dan jendela makan selama 12 jam.
    • Metode 16:8, di mana durasi puasa selama 16 jam, dan jendela makan selama 8 jam.
    • Metode 20:4, di mana durasi puasa selama 20 jam, dan jendela makan selama 4 jam.
  2. Melakukan puasa sunah
    Agar tubuh tidak kaget, Anda dapat melakukan puasa sunah sebagai latihan bagi tubuh. Sehingga pada saat Ramadan tiba, tubuh sudah lebih terbiasa dengan pola berpuasa.
  3. Menjaga maag dalam keadaan optimal
    Pada puasa Ramadan, terdapat sebuah anjuran untuk berbuka puasa dengan konsumsi makanan yang manis. Anjuran ini didasarkan pada hadis nabi mengenai anjuran untuk makan kurma ketika berbuka.
    Dalam intermittent fasting, sebenarnya tidak ada batasan mengenai konsumsi makanan tertentu. Ketika periode makan, kita diperbolehkan makan sesuai dengan porsi kita. Namun karena tujuannya untuk diet, maka makanan tinggi gula, tinggi tepung, dan tinggi lemak trans dianjurkan untuk dihindari.
    Baik untuk Puasa Ramadan dan intermittent fasting, kesehatan lambung sangatlah penting untuk dijaga, karena proses pencernaan dan metabolisme banyak berlangsung di lambung. Salah satu kendala yang sering terjadi ketika berpuasa adalah sakit maag.
Gara-gara sakit maag, puasa sering jadi batal deh!
Bagaimana caranya supaya tidak terkena sakit maag?
  • Makan teratur.
  • Membatasi asupan makanan yang terlampau berlemak, asam, dan pedas.
  • Cukup makan serat.
  • Konsumsi bahan makanan yang baik untuk kesehatan lambung, seperti kunyit, temulawak, dan pegagan.

Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan