Tips Kesehatan

Kamis, 15 Maret 2018

Problema Kulit Kering dan Cara Mengatasinya

Sumber : https://dokterspkk.com, www.alodokter.com, tipkecantikan.com, http://pedulisehat.info

Problema kulit kering kerap dialami oleh semua orang, apalagi yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Hal tersebut bisa menyebabkan kulit tampak kusam, terasa gatal, dan tampak lelah. Kok bisa ya? Yuk kita cari tahu lebih banyak!

Hal pertama yang harus kita sadari adalah air dan minyak itu berbeda. Jadi bukan tidak mungkin Anda yang memiliki tipe kulit normal atau berminyak juga mengalami kulit kering. Kulit kering adalah kondisi umum yang dialami kulit di mana terdapat kekurangan cairan di lapisan terluar kulit. Kulit kering adalah kondisi yang tidak nyaman dan ditandai dengan sisik, gatal-gatal, dan pecah-pecah. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, namun paling umum terjadi pada kaki, tangan, dan area perut. Area dimana kulit juga banyak menghasilkan minyak seperti area dahi atau dagu juga rentan lho terhadap masalah kulit kering.

Penyakit tertentu dapat mempengaruhi kulit secara signifikan, namun biasanya kulit kering disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti:

Cuaca

Pada musim dingin, saat suhu dan kadar kelembaban menurun, kulit berada dalam kondisi yang paling kering. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi di daerah padang pasir, di mana suhu sangat tinggi, namun kelembaban tetap rendah.

Panas

Beberapa kasus seperti central heating, kompor pembakar kayu, space heater dan perapian dapat menurunkan kelembaban dan membuat kulit kering.

Berendam dan mandi air panas

Jika Anda mandi terlalu lama, maka kulit akan menjadi rentan terhadap kekeringan. Selain itu, jika Anda sering berenang, terutama pada kolam dengan klorin yang tinggi.

Sabun dan deterjen yang keras

Memiliki kandungan yang menghilangkan kelembapan pada kulit. Deodoran dan sabun antibakteri juga keras untuk kulit Anda. Beberapa shampoo juga dapat mengeringkan kulit kepala.

 

Paparan sinar matahari

Matahari membuat kulit Anda kering, serta sinar ultraviolet (UV) masuk ke dalam lapisan kulit. Kerusakan yang paling signifikan terjadi lebih dalam, menyebabkan kerutan dan kulit yang kendur.

Apa saja ya tanda-tanda dan gejala kulit kering?

Kulit kering dapat menyebabkan gejala dan ciri berikut:

  • Perasaan kulit yang mengencang, terutama setelah mandi atau berenang
  • Kulit yang terasa dan terlihat kasar
  • Pruritus (gatal yang disertai dengan ruam)
  • Mengelupas atau bersisik ringan hingga parah
  • Pecah-pecah dengan garis yang tipis
  • Kulit berwarna abu pada orang dengan kulit berwarna gelap
  • Kemerahan
  • Pecah-pecah dalam yang dapat berdarah.

Mengatasi kulit kering sebenarnya sederhana, namun membutuhkan konsistensi. Hanya dengan mengubah beberapa kebiasaan hidup, kebanyakan kulit kering bisa diatasi.

Salah satu yang harus diubah adalah frekuensi dan durasi mandi. Pastikan mandi tiap hari, namun lakukanlah secukupnya, jadi jangan terlalu sering. Selain itu, usahakan waktu mandi tidak lebih dari 10 menit dan tidak kurang dari 5 menit.

Pastikan menggunakan sabun yang mengandung pelembap untuk menjaga kesegaran kulit, seperti Snow White Beauty Soap yang efektif menjaga kelembaban dan mempertahankan kehalusan/kelembutan kulit. Jika perlu, gunakan pelembab segera sesudah mandi. Gunakan handuk halus untuk mengeringkan badan dan jangan menggosok kulit dengan alat yang keras.

Hindarilah panas atau terpapar sinar matahari secara langsung dalam waktu lama. Cukupi kebutuhan cairan Anda setiap hari, kira-kira sebanyak 2 hingga 3 liter sehari. Jika Anda mengalami kulit kering yang disebabkan oleh inflamasi atau peradangan, seperti eksim atau dermatitis, jangan ragu untuk mengunjungi dokter kulit untuk penanganan lebih jauh ya. Eksim umumnya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, bahan kimia atau zat lain, seperti parfum atau sabun sehingga menyebabkan kulit kering, merah, dan gatal yang dapat melepuh atau pecah-pecah.

Penelitian menunjukkan orang dengan eksim tidak memiliki kemampuan normal dalam memproses asam lemak, sehingga menghasilkan kekurangan gamma-linolenic acid atau GLA. GLA adalah asam lemak omega-6 yang dapat dikonversi tubuh menjadi zat yang mengurangi peradangan dan pertumbuhan sel. Studi membuktikan evening primrose oil yang kaya akan GLA sangat efektif mengurangi gejala eksim, termasuk gatal-gatal, kemerahan dan edema. Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cosmetic Science menunjukkan evening primrose oil membantu meringankan perubahan struktural dan fungsional yang berhubungan dengan usia pada jaringan kulit, seperti kemerahan, sisik dan kekasaran kulit.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan