Tips Kesehatan

Jumat, 14 September 2018

Mengenal Lebih Dekat Metode SMILE Untuk Penanganan Mata Minus

Sumber : Liputan6.com, Webmd.com, Halodok.com

Anda tersiksa dengan kacamata yang sering mengganggu kegiatan Anda? Atau mungkin Anda bosan dengan keadaan mata Anda yang tidak mampu melihat keindahan dunia langsung memakai mata Anda tanpa bantuan kacamata?

Biasanya orang akan menggunakan softlens atau hard lens untuk membantu penglihatan pada mata minus, namun sebagian orang ada yang tidak bisa menggunakan soft lens atau bahkan sensitif terhadap bahannya. Bagi Anda yang ingin sembuh total dari mata minus, LASIK biasanya selalu direkomendasikan sebagai langkah untuk memperbaiki mata minus. LASIK (Laser-Assisted in SItu Keratomileusis) adalah prosedur bedah mata yang menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki cara mata memfokuskan sinar cahaya ke retina di belakang mata. Mata minus pada umumnya disebabkan oleh sinar cahaya yang jatuh di depan retina.

LASIK sudah terbukti efektif untuk mengatasi mata minus. Namun, LASIK erat dengan tingginya angka komplikasi seperti mata kering, ektasia kornea, komplikasi pada flap, dan kerusakan saraf kornea. Hal ini mendorong peneliti untuk mencari alternatif bedah refraktif baru untuk menutupi kekurangan LASIK.

Sekarang sudah ada satu metode baru yang dikenal dengan nama bedah SMILE. Apa ya bedanya bedah refraktif SMILE dan LASIK? Apakah prosedur baru ini aman bagi mata? Yuk, kenali SMILE, generasi ketiga bedah refraktif yang menggunakan laser ini.

SMILE (Small Incision Lenticule Extraction) merupakan pilihan bedah refraktif generasi ketiga, setelah PRK (Photo Refractive Keratectomy) dan LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomielusis), yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2011. Di Indonesia, prosedur SMILE sudah dapat dilakukan sejak tahun 2015. Meski sampai sejauh ini, operasi LASIK masih lebih dikenal orang sebagai tindakan bedah koreksi mata minus.

Dalam operasi SMILE, mata akan dilaser dengan teknologi khusus. Jangan khawatir ya, karena prosedur SMILE telah dinyatakan aman. Prosedur ini tidak memakan waktu lama dan tidak akan menimbulkan rasa sakit. Prosedur SMILE hanya berlangsung antara 30-60 menit saja.

Berikut adalah beberapa keunggulan SMILE dibanding LASIK yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda:

  1. Stabilitas kornea yang lebih baik

Kornea yang menjalani prosedur SMILE memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan prosedur LASIK. Ini karena pada operasi SMILE, hanya sebagian kecil kornea yang disayat dibandingkan dengan LASIK.

  1. Risiko efek samping lebih kecil

Pada prosedur LASIK, efek samping yang paling sering adalah mata kering. Hal ini disebabkan oleh banyaknya lapisan kornea yang dibuka, sehingga semakin banyak pula saraf pada kornea yang rusak.

Sedangkan pada SMILE, hanya sebagian kecil saraf kornea yang terpotong sehingga fungsi kornea dalam mempertahankan mata agar tidak kering dan tetap lembab menjadi tidak terganggu. Anda yang sebelumnya memiliki masalah dengan mata kering tentu lebih cocok dengan prosedur SMILE.

  1. Hasil operasi lebih efektif

Menurut penelitian, ternyata pada prosedur SMILE, hasil operasinya tidak begitu berpengaruh pada seberapa besar mata minus yang Anda miliki sebelumnya. Ini tentu jadi hal yang membedakan prosedur SMILE dan LASIK.

Pada prosedur LASIK, semakin berat mata minus pasien, maka semakin sulit untuk memprediksi hasil akhir operasi. Karena itu untuk Anda dengan mata minus yang lebih berat, akan lebih banyak mendapatkan keuntungan dari prosedur SMILE.

  1. Cocok untuk Anda yang memiliki kornea tipis

Jika setelah diperiksa Anda memiliki kornea yang tipis, maka SMILE merupakan pilihan yang tepat untuk Anda. Ini karena kornea yang tipis akan membuat proses pembuatan flap pada LASIK menjadi tidak memungkinkan.

Meskipun SMILE merupakan generasi terbaru, tentu masih ada keterbatasan-keterbatasan tertentu. Sejauh ini SMILE belum bisa memperbaiki mata plus (hypermetropia) dan mata silinder (astigmatisma), sehingga penggunaannya terbatas pada Anda yang memiliki mata minus (myopia). Sedangkan PRK dan LASIK sudah bisa memperbaiki mata minus, plus, dan silinder.

Pilihan untuk dilakukannya bedah refraktif tentu harus dengan pertimbangan dokter spesialis mata. Tapi alangkah baiknya bila Anda mencegah terjadinya mata minus sebelum terjadi. Banyak makan makanan yang kaya akan vitamin A dan beta karoten seperti wortel, brokoli dan sebagainya akan membantu menjaga kesehatan mata selalu prima.

Selain itu, tambahkan suplemen seperti Tara Visibright ke dalam diet harian Anda. Tara Visibright bukan hanya akan membantu melengkapi kekurangan kebutuhan harian vitamin A Anda, namun juga membantu meredakan ketegangan pada otot mata, sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh Anda yang bekerja menghadap layar komputer, penyebab tegangnya otot mata dan menyebabkan mata minus lebih cepat terjadi.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

  • Mandi menyenangkan dengan sabun kaya manfaat

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan