Tips Kesehatan

Senin, 9 April 2018

Jadikan Tubuh Lebih Sehat dengan Diet Primal

Sumber : Liputan6.com, halebiz.com, unitedalehouse.com

Sekarang ini, banyak sekali variasi diet untuk menurunkan berat badan atau untuk kepentingan lainnya. Dari diet paleo, diet keto, diet mayo, dan lain lain. Baru-baru ini, ada nama diet baru yang sedang naik daun, namanya diet primal. Diet primal juga hadir dengan banyak manfaat yang diklaim. Bukan hanya untuk menurunkan berat badan dan menjaga badan selalu fit. Karena ada baiknya kita melakukan diet bukan hanya untuk penampilan, yang lebih penting untuk menunjang kesehatan. Betul kan?

Apakah Anda sudah tahu tentang diet primal ini? Apa saja khasiatnya bagi kesehatan dan apakah manjur? Yuk kita simak ringkasannya di bawah ini!

Apa makanan yang tidak diperbolehkan untuk orang yang menjalani diet primal?

Orang yang mengikuti diet primal tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan apa pun yang tidak tersedia saat zaman nenek moyang dahulu, yakni makanan olahan. Contohnya kripik kentang, makanan instan, dan lain-lain yang pembuatannya terkait dengan teknologi.

Orang yang mengikuti diet primal tentu akan lebih mudah melakukannya jika memasak sendiri semua bahan-bahannya, ketimbang harus membeli makanan yang sudah jadi. Sebab, sebagian besar makanan siap saji yang tersedia di supermarket telah melalui berbagai proses pengolahan dan sangat mungkin ditambahkan bahan pengawet. Bahan pengawet adalah salah satu zat yang tidak diizinkan dalam diet primal ini.

Agar lebih mudah, inilah makanan yang tidak diperbolehkan:

  • Gula, kecuali gula alami seperti madu atau sirup maple
  • Kacang-kacangan olahan
  • Gandum dan beras
  • Alkohol
  • Kedelai
  • Minyak nabati olahan
  • Makanan kemasan lainnya yang sudah diproses, seperti biskuit

Lalu apa saja makanan yang boleh dikonsumsi oleh orang yang menjalani diet primal?

Inilah makanan yang diperbolehkan pagi yang ingin mencoba menjalani diet primal:

  • Biji-bijian
  • Buah-buahan
  • Sayuran
  • Daging
  • Ikan
  • Susu murni yang belum dipasteurisasi

Pada intinya, makanan yang dikonsumsi dalam diet primal ini harus alami, segar, dan organik. Setiap makanan yang memang bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah dengan aman (misalnya biji-bijian dan buah), harus dimakan mentah untuk mendapatkan nilai gizi yang maksimal.

Sebenarnya apa itu diet primal dan untuk apa melakukan diet ini?

Jika Anda sudah melihat perbedaan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak di atas, Anda mungkin bisa menyimpulkan bahwa diet ini adalah sebuah gaya hidup berdasarkan pada pemilihan makanan yang alami, sedikit pemrosesan, dan makanan yang dipilih sering dikonsumsi oleh nenek moyang dari zaman dahulu.

Artinya, konsep diet ini menekankan penggunanya untuk meminimalisir asupan dari makanan yang diproses, dan lebih banyak makan makanan yang alami seperti buah, sayur, minyak-minyak tertentu, dan juga produk susu.

Prinsip mengurangi makanan yang diproses pada diet primal bertujuan untuk mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, diet ini bukan hanya untuk melangsingkan tubuh, yang menjalani diet ini mengatakan bahwa menjalani diet ini untuk mendapat manfaat kesehatan, seperti:

  • Menurunkaan kadar lemak visceral
  • Menstabikan tekanan darah
  • Merasa kenyang lebih lama
  • Memperbaiki profil lemak tubuh
  • Membuat tubuh lebih berstamina

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk membuktikan sejauh apa efek diet ini terhadap manfaat-manfaat yang diklaim tersebut.

Secara keseluruhan konsep diet ini adalah alternatif yang baik untuk mengurangi asupan makanan olahan yang sudah semakin sering dikonsumsi zaman sekarang. Tentunya resiko kanker akan menurun juga karena makanan yang dikonsumsi tidak mengandung pengawet, gula dan garam berlebihan.

Pada akhirnya sehat atau tidaknya diet primal bagi tubuh tergantung pada masing-masing orang yang menjalankan diet ini. Jika asupan dari sumber lemaknya bisa terkontrol, dan asupan serat, vitamin mineral dari kacang dan biji-bijian masih dapat terpenuhi, tentunya ini aman-aman saja untuk tubuh. Sebelum Anda mulai menjalani diet baru, sebaiknya diskusikan perubahan tersebut dengan dokter atau ahli gizi Anda ya.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan