Tips Kesehatan

Senin, 22 Oktober 2018

Orthorexia; Gaya Hidup Sehat yang Menyimpang

Sumber : waldeneatingdisorders.com, vivahealth.co.id

Akhir-akhir ini banyak sekali katering diet yang menawarkan makan makanan sehat di setiap menu nya. Setiap sesi katering biasanya 1 minggu, 2 minggu atau ada pula yang menawarkan katering selama 1 bulan. Ada yang menawarkan khusus untuk diet keto, diet mayo atau macam diet lainnya. Apakah Anda salah satunya? Makan makanan sehat memang diharuskan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan stamina yang prima, tapi tentu kalau berlebihan juga tidak baik.

Kondisi terlalu berlebihan dalam menginginkan makan makanan sehat disebut dengan istilah orthorexia. The National Eating Disorder Association, sebuah perkumpulan yang berfokus pada gangguan makan di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kondisi orthorexia tidak menargetkan jumlah asupan makanan yang mereka konsumsi, melainkan membatasi makanan dari segi kualitas atau jenisnya.

Gangguan pola makan ini sebenarnya masih tergolong baru dalam beberapa tahun terakhir. Pengidap orthorexia memiliki pemikiran sendiri, di mana ia akan menciptakan pola makan yang sempurna dengan hanya mengonsumsi makanan yang dianggap sehat, khususnya sayur dan buah, serta cenderung menghindari beberapa jenis makanan berikut:

  • Makanan berpewarna atau dengan penambah rasa buatan
  • Makanan yang mengandung pestisida dan yang merupakan hasil rekayasa genetika
  • Makanan yang mengandung lemak, gula, garam, dan MSG
  • Makanan yang berasal dari sumber hewani

Apakah Anda termasuk pengidap orthorexia?

Meski terlihat sehat, namun ada beberapa hal yang bisa menunjukkan bahwa seseorang sudah mengalami orthorexia. Berikut beberapa tanda-tandanya menurut National Eating Disorders Association (NEDA):

  • Obsesi yang berlebihan terhadap jenis makanan sehat sehingga pengidapnya akan selalu memeriksa label nutrisi dan bahan-bahan yang ada pada kemasan makanan atau minuman
  • Mengurangi jenis kandungan makanan tertentu seperti karbohidrat, gula, garam, atau daging tanpa adanya saran medis yang jelas
  • Menghindari jenis makanan tertentu dengan berbagai alasan kondisi kesehatan seperti alergi atau gangguan pencernaan
  • Terlalu khawatir saat makanan yang menurutnya sehat tidak tersedia
  • Khawatir dengan makanan apa yang akan dikonsumsi
  • Menghabiskan waktu yang lama saat harus memilih makanan
  • Merasa bersalah hingga membenci dirinya sendiri jika telah menyimpang dari diet ketat yang dijalaninya
  • Merasakan kepuasan tersendiri jika sudah mengonsumsi makanan yang menurutnya sehat

Meski terlihat seperti gaya hidup sehat, namun obsesi akan jenis makanan tertentu ini bisa membuat pengidap orthorexia mengalami berbagai kondisi malnutrisi layaknya anoreksia dan bulimia. Pasalnya, pengidap orthorexia biasanya terlalu membatasi diri dan hanya mau mengonsumsi variasi makanan yang terbatas dan sangat rendah kalori.

Oleh karenanya, diperlukan fleksibilitas terhadap jenis makanan yang akan dikonsumsi. Jangan terpaku dengan daftar makanan yang selama ini dianggap sehat. Lebih baik batasi makan makanan sehat yang terlalu berlebihan dan lebih seimbang dalam memilih makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Perbanyak makan makanan yang mengandung lemak yang baik. Omega-3  yang banyak terkandung di minyak zaitun, minyak kelapa, dan makanan lain seperti ikan salmon dan ikan tuna juga baik untuk kesehatan. Omega-3 akan membantu mengikis lemak jahat di peredaran darah, sehingga darah akan mengalir lancar ke seluruh tubuh.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan