Tips Kesehatan

Rabu, 22 Desember 2021

Obesitas dan Menopause

Sumber : Tara News 175

Menopause adalah hal yang sudah pasti akan dialami oleh semua wanita nantinya. Mau tidak mau, suatu saat nanti wanita tidak akan subur lagi meskipun beberapa wanita tidak siap untuk menghadapinya karena menopause juga membawa banyak perubahan terutama bentuk fisik. Berat badan naik secara tiba-tiba, rambut rontok, payudara mengendur, dan kulit menjadi kering. Di samping itu beberapa perubahan psikologi pun sangat mungkin terjadi dan membuat kondisi menopause menjadi semakin tidak diinginkan.

Kenaikan berat badan yang terjadi pada menopause tentu
tak luput dari perubahan hormon. Seiring bertambahnya usia, produksi hormon progesteron semakin menurun sementara itu jumlah hormon estrogen meningkat pesat.
Begitu mendekati masa menopause, siklus menstruasi mulai tidak teratur dan produksi sel telur menjadi lebih sedikit. Jumlah hormon estrogen yang tadinya tinggi kini menurun karena ovarium tidak lagi memproduksinya sebanyak dulu.
Hal inilah yang diduga kuat berperan sebagai penyebab kenaikan berat badan setelah menopause.

Jumlah estrogen yang rendah menyebabkan laju metabolisme menurun, yang berarti akan lebih banyak kalori yang disimpan daripada dibakar. Kalori yang disimpan tersebut berubah menjadi lemak. Rendahnya estrogen juga bisa mengurangi efektivitas tubuh mengubah gula darah menjadi energi. Gula darah ini pun akhirnya disimpan menjadi lemak tubuh. Sebuah penelitian pada hewan pun menunjukkan hasil hewan dengan kadar estrogen yang rendah cenderung makan lebih banyak dan tidak aktif bergerak. Gabungan kondisi ini akhirnya menyebabkan pertambahan berat badan secara signifikan pada wanita yang sudah menopause.

Selain karena pengaruh perubahan hormon, terdapat beberapa hal lain yang mendukung terjadinya pertambahan berat badan, yaitu: berkurangnya massa otot, keturunan obesitas, kurang tidur, kurang bergerak dan pola makan tidak sehat.
Menopause memang tak dapat dicegah, namun dampak menopause pada perubahan tubuh dapat diminimalisir. Tentunya Anda perlu melakukan beberapa pola hidup sehat seperti tetap aktif bergerak, mengelola pikiran, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, dan yang terpenting adalah mengatur pola makan.

Ada beberapa bahan makanan yang kaya akan fitoestrogen (senyawa pada tumbuhan yang cara kerjanya mirip dengan hormon estrogen) yang dapat membantu Anda tetap memiliki estrogen di dalam tubuh, diantaranya: buah kering, kacang kedelai, edamame, bawang putih, buah peach, tahu, tempe, buah berry, biji wijen, dan flaxseed. Perlu Anda ketahui, salah satu sumber fitoestrogen adalah biji bunga evening primrose dimana evening primrose oil merupakan sumber omega-6 yang paling kaya dan stabil.

Evening primrose oil dapat Anda konsumsi dengan mudah karena sudah tersedia dalam bentuk suplemen yang dapat membantu Anda terhindar dari obesitas dan berbagai gangguan lain akibat menopause.


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan