Tips Kesehatan

Selasa, 9 Oktober 2018

Mengenal Lebih Dekat Shirataki; Beras Jepang yang Sehat

Sumber : todaysdietitian.com, compeatnutrition.com

Kalau yang pernah mencoba diet keto pasti sudah familiar dengan bahan makanan ini. Ya, shirataki adalah bahan makanan yang banyak ditemukan dalam bentuk mi. Namun saat ini sudah dijual dalam bentuk beras, yang digunakan sebagai alternatif nasi yang rendah karbohidrat.

Beras shirataki? Apa ya itu? Yuk, kita berkenalan lebih jauh dengan shirataki; beras Jepang yang dikenal menyehatkan ini!

Shirataki berasal dari bahasa Jepang, yang berarti ‘air terjun berwarna putih’. Ini mendeskripsikan mi shirataki yang berwarna putih semi-transparan. Yang membuat shirataki berbeda dari pasta atau mi lainnya adalah bahan bakunya, yaitu berasal dari tanaman konjac.

Tanaman konjac sendiri dapat ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama iles-iles. Konjac merupakan jenis umbi-umbian yang mengandung sedikit karbohidrat dan sebagian besar adalah glukomanan fiber.

Shirataki dibuat dengan mencampurkan tepung glukomanan dengan air, kemudian dibentuk menjadi mi atau beras. Shirataki sendiri mengandung 97% air dan 3% serat glukomanan. Glukomanan adalah serat yang larut air dan dapat menyerap air membentuk gel.

Kemampuan glukomanan menyerap air sangat tinggi, bahkan dapat mencapai 50 kali lipat. Hal ini dapat dilihat dari kandungan air yang sangat tinggi dari shirataki. Sifat ini dapat memberi keuntungan bagi Anda yang sedang diet, karena membuat shirataki lambat dicerna. Anda pun jadi merasa kenyang lebih lama.

Serat glukomanan sendiri juga dapat berperan sebagai prebiotik, yakni untuk memberi makanan bakteri baik yang hidup dalam saluran cerna, yang disebut juga dengan microbiota. Dalam usus kita, bakteri memfermentasikan serat menjadi asam lemak rantai pendek. Ini dapat melawan inflamasi, meningkatkan fungsi imun dan kekebalan tubuh, serta memberikan manfaat kesehatan lain.

Penelitian menemukan bahwa dalam proses fermentasi serat glukomanan menjadi asam lemak rantai pendek menghasilkan energi 1 kalori per gramnya. Dalam 1 porsi shirataki, hanya mengandung 1–3 gr glukomanan, sehingga dapat dikatakan shirataki adalah makanan yang bebas kalori dan karbohidrat.

Manfaat kesehatan lain dari shirataki adalah dapat menurunkan kadar gula darah dan kadar insulin pada penderita diabetes tipe 2, menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta menanggulangi konstipasi atau kesulitan buang air besar.

Walaupun demikian, perlu diingat bahwa tubuh kita tetap membutuhkan energi dan zat gizi, terutama karbohidrat, yang tentunya tidak dapat dipenuhi oleh shirataki. Karena itu, tidak disarankan jika kita bergantung pada shirataki sebagai bahan makanan pokok. Selalu sediakan karbohidrat di dalam menu harian Anda ya. Ganti karbohidrat dari nasi merah dan Anda juga dapat mengganti beras putih dengan shirataki dan melengkapi kebutuhan karbohidrat dari bahan makanan lain seperti gandum dan umbi-umbian.

 

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

  • Mandi menyenangkan dengan sabun kaya manfaat

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan