Tips Kesehatan

Selasa, 21 Agustus 2018

Lebaran kurban Sebentar Lagi, Makan Daging Jangan Sampai “Kesurupan” Ya!

Sumber : kaltim.tribunnews.com, CNNIndonesia.com

Daging merah memang mengandung protein tinggi yang baik untuk kesehatan terutama otot. Bahkan banyak orang yang hanya mengonsumsi daging berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing dan sebagainya dan menghilangkan karbohidrat di dalam diet harian mereka. Apalagi dalam menyambut hari raya Idul adha, hidangan yang terbuat dari daging kambing dan sapi menjadi sajian utama di meja makan. Mengikuti syarat hewan yang dikurbankan untuk perayaan Idul adha, yaitu hewan ternak berkaki empat dan berukuran besar, seperti sapi, kambing, dan unta. Tentu Anda akan sangat tergiur untuk makan daging sebanyak-banyaknya.

Di dalam setiap 100 gram daging sapi mengandung 201 Kkal, 18,8 gr protein, 14 gr lemak, 60 mg kolesterol, dan 2,8 mg zat besi dan 11 mg kalsium. Sedangkan setiap 100 gram daging kambing mengandung 149 Kkal, 16,6 gr protein, 9,2 gr lemak, 22 mg kolesterol, 1 mg zat besi, dan 11 mg kalsium. Meskipun begitu tidak semua daging yang dikonsumsi menjadi kolesterol karena hanya seperempat bagian dari makanan yang diolah menjadi kolesterol di hati. Bahaya terjadi jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang karena otomatis meningkatkan kolesterol, namun jangan sampai momen Lebaran menjadi penyebab menurunnya kesehatan Anda karena “kesurupan” makan daging, alias makan daging terlalu banyak. Lebih baik berbagi dengan orang yang kurang mampu agar mereka juga bisa menikmati nikmatnya makan daging.

Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA membagikan tips sehat dalam mengonsumsi daging dengan, seperti berikut ini:

  1. Kenali teknik pengolahan daging
    Mengenali teknik pengolahan membantu Anda memahami kondisi terbaik untuk menikmati daging kambing. Beberapa teknik memasak untuk daging merah cenderung tidak sehat, misalnya dibakar dan digoreng. Teknik memasak seperti ini akan menghasilkan heterocyclic amines yang diyakini dunia kesehatan sebagai pemicu kanker pada manusia.
    Olahan lainnya yang kerap dipakai dalam memasak daging adalah menggunakan santan dan garam yang banyak, seperti gulai. Kondisi ini menjadi masalah bagi sebagian orang karena menambah lemak serta garam yang memicu penyakit kardiovaskular seperti kolesterol dan hipertensi.
  2. Hindari jeroan dan bagian tertentu
    Jeroan kambing termasuk favorit di kalangan masyarakat seperti pada soto babat atau tongseng. Namun, jeroan dan beberapa organ seperti torpedo sebenarnya tidak sehat bagi tubuh. Jeroan-jeroan kambing atau sapi dapat meningkatkan kadar asam urat darah.
    Bagi pasien yang memang penderita hipertensi, kadar kolesterol darahnya tinggi (dislipidemia), kadar asam urat darahnya tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan, harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi daging kambing atau sapi selama masa hari raya kurban.
    Bagian lain yang harus dihindari adalah iga kambing karena mengandung banyak lemak. Kepala Divisi Metabolik Endokrin Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Em Yunir, mengatakan baiknya memilih bagian daging yang kadar lemak lebih rendah seperti paha.
    Komponen lemak kambing yang masih muda belum tinggi dan harus diimbangi dengan asupan sayur dan buah. Kalau makan apel atau tomat, saya sarankan makan juga kulitnya agar serat yang dikonsumsi semakin banyak,” kata Yunir.
  3. Walau tensi rendah jangan asal makan kambing
    Bagi sebagian orang yang menderita tekanan darah atau tensi rendah, daging kambing kerap menjadi sasaran makanan dengan alasan agar meningkatkan tensi. Namun, ternyata cara ini justru membawa masalah baru.
    Tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena perdarahan, kurang minum sampai dehidrasi karena berbagai sebab, kelelahan atau kurang tidur. Tekanan darah rendah juga dapat disebabkan karena gangguan jantung, baik karena kelainan katup atau serangan jantung bahkan gagal jantung. Anda bisa menambahkan Royal Noni ke dalam diet harian Anda, karena Royal Noni sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah Anda.
  4. Kenal waktu dan tidak berlebihan
    Di hari raya kurban sebagian masyarakat mungkin mendapatkan daging dalam jumlah besar. Untuk itu, Ari mengingatkan, jika daging berlebihan tersebut dikonsumsi dalam waktu pendek, maka tentu akan menyebabkan masalah kesehatan.
    Dampak langsung yang bisa saja terjadi ketika makan daging berlebihan adalah sembelit. Jika daging dikonsumsi berlebihan menjelang tidur maka akan merangsang terjadinya refluks isi lambung sehingga dapat mengganggu tidur.

Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan