Tips Kesehatan

Senin, 12 Maret 2018

Kram Otot; Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sumber : kinisehat.com, worldfactualy, Prevention.com, healthmeup

Kram pada bagian tubuh tertentu seperti otot kaki seringkali mengganggu aktivitas. Kaki merupakan bagian tubuh yang bertugas untuk menyangga berat badan kita, jadi wajar jika bagian ini paling sering menderita kram otot. Kram juga sering dialami oleh orang yang telah lanjut usia, atau setelah melakukan olahraga berat. Ada juga kasus kejang otot yang terjadi saat tidur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bagian tubuh yang tertindih atau menekuk. Pada beberapa kasus kram malah bisa mengancam nyawa, misalnya saat mengemudi kendaraan, atau berenang.

Bagaimana bila kram terjadi? Berikut ini beberapa penyebab kram otot yang perlu Anda ketahui:

  • Terlalu banyak aktivitas

Aktivitas tinggi, berat dan melelahkan tanpa waktu istirahat cukup dapat menyebabkan kram otot. Ini sering terjadi bagi olahragawan, pekerja berat di pabrik, pekerja bangunan atau kegiatan lain yang menuntut gerakan fisik yang berat, misalnya turun naik tangga kantor.

  • Akibat cedera

Ini sering terjadi ketika aktivitas kelewatan batas. Misalnya pemain bola yang terjatuh dan tulang betis kaki terjepit atau terlipat. Bahkan bisa mengakibatkan tulang patah. Mengenakan sepatu hak tinggi terlalu lama juga dapat menjadi penyebab cideranya otot dan mengakibatkan kram.

  • Akibat kelainan saraf atau gangguan saraf

Hyperexcitability dari saraf yang biasanya merangsang otot bekerja lebih cepat dan menyebabkan kram otot. Hal ini juga sering terjadi pada penderita kram otot usia tua atau dewasa.

  • Terlalu lama berada di posisi tertentu

Kram ini juga bisa terjadi karena posisi tubuh kita seperti terlalu lama berdiri. Biasanya akibat duduk terlalu lama berjam-jam, letak tangan tertindih badan ketika tidur malam, atau posisi kepala yang salah ketika tidur sehingga menyebabkan kram otot leher. Kekurangan beberapa jenis vitamin neurotropin juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kram otot ini.

Walaupun dapat membaik dengan sendirinya, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan saat kram otot menyerang:

  • Regangkan otot yang mengalami kram. Apabila terjadi pada otot kaki, Anda dapat berbaring sambil meluruskan kaki, minta teman untuk menarik telapak kaki ke arah kepala. Teknik lain yang dapat dilakukan adalah berdiri sejauh 1 meter atau lebih dari dinding, condongkan badan anda ke depan, taruh kedua telapak tangan di dinding, dengan punggung dan lutut lurus dan telapak kaki menyentuh lantai. Pada kram yang terjadi akibat terlalu lama menulis, menekan tangan ke arah dinding dengan jari menghadap ke bawah dapat merelaksasikan otot-otot tangan.
  • Pijat dengan lembut otot yang mengalami kram untuk membantu relaksasi.
  • Rendam dengan air hangat atau kompres hangat.
  • Berikan cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berat.
  • Dokter dapat memberikan obat muscle relaxant pada beberapa kondisi tertentu atau saat adanya cedera yang lebih berat.

Cara mencegah kram otot:

  • Hindari posisi duduk dalam waktu lama. Lakukan peregangan setiap 30 menit sekali. Anda dapat berjalan keluar ruangan selama beberapa menit, kemudian melanjutkan aktivitas anda.
  • Setelah aktivitas berat selama seharian, mandi dengan air hangat. Lakukan hal ini ketika keringat telah kering. Mandi dengan air hangat sebelum tidur, juga baik untuk mengendurkan otot-otot yang tegang.
  • Hindari latihan berat secara mendadak tanpa pemanasan sebelumnya. Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya. Otot yang digunakan secara tiba-tiba dapat mengalami kram. Jadi, lakukan gerakan ringan sebelum olahraga berat.
  • Lakukan peregangan otot sebelum tidur, dan hindari posisi jari kaki lurus dengan betis atau jinjit.
  • Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air sesuai kebutuhan tubuh anda.
  • Cukupi kebutuhan mineral setiap hari. Terutama kalsium, magnesium, dan potasium. Makan dua buah pisang dan minum susu setiap hari, untuk mendapatkan mineral yang memadai.
  • Hindari sepatu hak tinggi (heels). Pilih sepatu dengan alas datar dan ujungnya tidak terlalu ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah tekanan pada jari kaki saat melangkah, yang dapat menghambat aliran darah dan menimbulkan risiko kram.

 

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan