Tips Kesehatan

Senin, 4 Juni 2018

Hubungan Intim Sejak Remaja Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Wanita

Sumber : glitzmedia.co, telegraph.com

Beberapa waktu belakangan ini, kita dikejutkan dengan putusan kedua anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama asal Bantaeng, Sulawesi Selatan untuk menikah dengan sang kekasih yang juga masih berusia di bawah umur. Dalam agama, usia 16 dan 14 tahun memang sudah melewati masa balig, namun usia ini masih rentan terhadap dampak buruk yang akan timbul usai pernikahan.

Perempuan yang sudah mengalami menstruasi memiliki masa subur dan kesempatan untuk dibuahi atau hamil. Namun, usia remaja bukanlah usia yang disarankan untuk berhubungan tubuh, hamil apalagi membesarkan anak. Secara metabolisme, remaja masih dalam masa tumbuh dan perkembangan tulang otot serta organ reproduksi. Terlebih lagi psikologis remaja masih  labil dan sulit mengendalikan emosi.

Menjalani hubungan intim di usia remaja juga memicu percepatan berbagai indikasi gangguan tubuh, seperti infeksi menular seksual dan yang lebih parah adalah kanker serviks. Dr. Liva Wijaya, SpOG selaku dokter kandungan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran mengatakan bahwa kehamilan yang dialami remaja meningkatkan risiko keguguran, malnutrisi ibu, kelahiran prematur, preeklamsia, cacat bawaan lahir, hingga kematian.

Bahkan, berhubungan seksual di usia remaja bisa saja berujung pengguguran yang disebabkan ketidaksiapan atau emosi sesaat yang sulit dikendalikan. Di dalam tubuh remaja perempuan, organ reproduksinya pun masih dalam perkembangan dan belum siap untuk terjadi kehamilan dan melahirkan.

Minimnya informasi dan kesadaran untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan bernutrisi tinggi juga bisa membahayakan keselamatan diri dan janin. Komplikasi pernikahan akan terjadi berkat rendahnya pendidikan, kemiskinan dan kriminalitas yang dengan mudahnya timbul saat usia menapaki pendewasaan.

Selanjutnya tentu kita perlu memahami hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya pernikahan dini di usia remaja, diantaranya:

  • Bimbingan orangtua, pendidik dan juga kontrol masyarakat sangat penting untuk membantu remaja meningkatkan pemahaman terkait perkembangan mereka, edukasi mengenai seks dan kesehatan reproduksi, cara berpacaran yang sehat, penggunaan teknologi informatika secara positif dan juga bagaimana meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri.
  • Sarana prasarana yang bersifat positif dan kreatif juga penting untuk menyalurkan dorongan biologis remaja ke arah yang membangun, seperti olahraga, kegiatan pecinta alam, kegiatan sosial dan juga kesenian.

Yuk mulai peduli dengan masa depan generasi penerus bangsa kita!

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan