Tips Kesehatan

Kamis, 14 Maret 2019

Cari Tahu Yuk Apa Sebenarnya Manfaat Alkohol di Dalam Obat Batuk

Sumber : hellosehat.com, republika.co.id

Batuk merupakan salah satu penyakit yang cukup sering dialami banyak kalangan. Sehingga batuk diidentikan sebagai reaksi fisiologik yang normal. Batuk terjadi jika saluran pernafasan kemasukan benda-benda asing atau karena produksi lendir yang berlebih. Benda asing yang sering masuk ke dalam saluran pernafasan adalah debu. Gejala sakit tertentu seperti asma dan alergi merupakan salah satu sebab kenapa batuk terjadi.

Obat batuk yang beredar di pasaran saat ini cukup beraneka ragam. Baik obat batuk berbahan kimia hingga obat batuk berbahan alami atau herbal. Jenisnya pun bermacam-macam mulai dari sirup, tablet, kapsul hingga serbuk (jamu). Terdapat persamaan pada semua jenis obat batuk tersebut, yaitu sama-sama mengandung bahan aktif yang berfungsi sebagai pereda batuk. Akan tetapi terdapat pula perbedaan, yaitu pada penggunaan bahan campuran / penolong. Salah satu zat yang sering terdapat dalam obat batuk jenis sirup adalah alkohol.

Dalam kenyataannya, obat batuk yang mengandung alkohol sempat menjadi polemik, terutama bagi umat islam. Namun dalam dunia medis, sebenarnya apa ya fungsi alkohol dalam obat batuk?

Penggunaan alkohol dalam obat umumnya berfungsi sebagai pelarut dan tidak memberikan efek terapeutik/ pengobatan. Gejala mengantuk atau tenang setelah meminum obat yang mengandung alkohol diakibatkan oleh kandungan utama obat tersebut yang kebanyakan merupakan antihistamin (antialergi) yang bersifat menekan sistem saraf pusat sehingga menyebabkan rasa kantuk/ tenang. Antihistamin yang sering terkandung dalam obat batuk antara lain chlorpheniramine maleate (CTM), triprolidine HCl, & doxylamine succinate. Selain antihistamin, sirup obat batuk kering juga mengandung dextromethorphan HCl yang bersifat menekan pusat rangsang batuk di otak, juga memiliki efek somnolene atau bahasa awam lebih dikenal dengan sebutan kekeleyengan(pusing).

Menurut pendapat salah seorang pakar farmasi Drs Chilwan Pandji Apt Msc, fungsi alkohol itu sendiri adalah untuk melarutkan atau mencampur zat-zat aktif, selain sebagai pengawet agar obat lebih tahan lama. Dosen Teknologi Industri Pertanian IPB itu menambahkan, Berdasarkan penelitian di laboratorium diketahui bahwa alkohol dalam obat batuk tidak memiliki efektivitas terhadap proses penyembuhan batuk, sehingga dapat dikatakan bahwa alkohol tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan frekuensi batuk yang kita alami.

Sedangkan salah seorang praktisi kedokteran, dr Dewi mengatakan, Efek ketenangan akan dirasakan dari alkohol yang terdapat dalam obat batuk, yang secara tidak langsung akan menurunkan tingkat frekuensi batuknya. Akan tetapi bila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan ketergantungan pada obat tersebut. Berdasarkan informasi tersebut sebenarnya alkohol bukan satu-satunya bahan yang harus ada dalam obat batuk. Ia hanya sebagai penolong untuk ekstraksi atau pelarut saja.

Jadi sebenarnya ada tidaknya alkohol di dalam obat batuk tidak banyak berpengaruh terhadap kesembuhan batuk. Lebih baik  mencegah daripada mengobati, bukan? Karena itu rutin mengonsumsi Tara Vitamin C yang membantu daya tahan tubuh selalu prima,jadi tidak gampang terkena batuk.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan