Tips Kesehatan

Senin, 24 September 2018

Bunyi dari Dalam Tubuh dan Artinya

Sumber : Times of India, sheknows.com, gendies.com, How Stuff Works

Beberapa suara yang berasal dari dalam tubuh biasanya membuat kita malu, apalagi kalau perut yang berbunyi. Beberapa bunyi yang harus Anda ketahui penyebabnya karena bisa jadi menandakan gejala dari suatu penyakit.

  1. Bunyi Menggeram pada perut
    Biasanya suara menggeram yang datang dari perut sering menandakan kelaparan. Suara itu dinamakan borborygmus yang terjadi akibat usus mendorong gas, bukan makanan ke sepanjang saluran pencernaan. Maka dari itu saat perut kosong, perut akan mengeluarkan suara lebih bising.
    Namun, bila sering terjadi borborygmus, mungkin saja menandakan gejala diare apabila disertai dengan kram, mual, dan rasa tidak nyaman. Segera periksakan ke dokter bila bunyi tersebut diikuti oleh perasaan mual, sebah, dan mencret.
  1. Sendawa
    Biasanya sendawa menandakan seseorang sudah kenyang. Sendawa adalah hal yang normal, yaitu mengeluarkan gas yang ada di saluran pencernaan. Namun bila terjadi terlalu sering, mungkin saja itu menandakan adanya masalah di lambung, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), infeksi saluran pencernaan, atau hernia hiatus. Untuk mencegah penyakit lambung menjadi berkelanjutan, Anda bisa mencoba minum FitALiv yang mengandung 3 bahan alami yang membantu meredakan gejala penyakit pada pencernaan sekaligus menjaga kesehatan hati. Minum FitALiv 1 bungkus 3 kali sehari sebelum makan.
  1. Sendi berbunyi kretek-kretek
    Untuk sebagian orang hal ini mungkin normal-normal saja, tapi sebisa mungkin jangan dibiarkan. Hal ini bisa jadi merupakan tanda dari adanya radang sendi. Namun, tidak semua bunyi seperti adalah tanda seseorang mengalami radang sendi. Bisa saja hanya gesekan tulang rawan satu sama lain atau kapsul sendi yang sudah mengerut.
    Dr Ade Sri Wahyuni SpRM mengatakan bahwa pada dasarnya seseorang yang sendinya berbunyi kretek-kretek saat naik tangga atau yang disebut dengan krepitasi belum tentu mengidap penyakit radang sendi atau osteoarthritis (OA), namun bisa saja karena kekurangan pelumas pada persendiannya.
  2. Bunyi keroncongan pada perut
    Berbeda dengan bunyi menggeram, bunyi grok-grok atau lebih dikenal dengan bunyi keroncongan, dikatakan oleh nutrisionis Leona Victoria Djajadi, MND, disebabkan oleh usus dan angin yang ada di dalam tubuh. Saat usus bekerja, gerakannya seperti ‘meremas’, sehingga makanan, air dan angin dapat maju terdorong. Perut yang berbunyi merupakan pertanda lapar dan kadar gula darah sedang menurun. Ini salah satu tanda bahwa saat itu kita perlu makan untuk membantu usus mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari darah. Segera setelah cukup makan, umumnya suara dari perut perlahan-lahan akan menghilang. Saat itu usus juga akan lebih fokus menyerap makanan dan tak lagi menggerak-gerakan angin pemicu suara.
    Namun ingat ya, perut berbunyi tak cuma menjadi pertanda Anda sedang lapar dan butuh asupan makanan. Hal ini juga umum terjadi justru ketika Anda sudah makan. Usus dan lambung juga merupakan salah satu organ yang bekerja 24 jam sehari dan tanpa perlu diperintah otak, jadi dia terus menerus melakukan gerak peristaltik meski tidak ada makanan. Jadi perut berbunyi juga terjadi setelah makan karena saat makan dan minum kita juga secara tidak sadar menelan angin sehingga ada muatan gas di dalam makanan kita. Gas tersebut berbunyi saat bergerak melewati usus.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan