Tips Kesehatan

Jumat, 3 Agustus 2018

Benarkah Kaldu Ayam Umami Dapat Menahan Nafsu Makan Berlebih?

Sumber : Diterjemahkan dari: Medical News Today

Benarkah konsumsi kaldu ayam umami bisa membuat kita makan lebih fokus dan tak kalap? Yuk kita cari tahu lebih jauh kebenarannya.

Dari iklan di televisi, Anda pasti sudah tahu bahwa ada rasa lain selain manis, asam, asin, dan pahit. Ya, rasa gurih atau umum disebut umami. Umami pertama kali ditemukan oleh Kikunae Ikeda, kimiawan Jepang di tahun 1908. Rasa gurih ini hadir bukan dari rasa alami makanan, melainkan karena penggunaan asam glutamat.

Seperti halnya delicious dan lekker, umami juga sering digunakan sebagai gambaran kelezatan masakan. Umami bisa diartikan sebagai cita rasa ke 5 setelah manis, asin, asam dan pahit yang terasa di lidah sebagai reseptor rasa. Umami sendiri memiliki arti ‘gurih’. Kata ini sudah ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu di Jepang, dan diambil dari kata umai (lezat) dan mi (rasa).

Umami dihasilkan oleh kandungan asam amino glutamat dan juga ribonucleotides, termasuk inosinate dan guanylate yang tercecap di lidah. Cita rasa ini juga menjadi perhatian Dr. Kikunae Ikeda, seorang ahli kimia dari Tokyo Imperial University. Di tahun 1908, ia berhasil membuat ekstrak glutamat dari bahan kombu atau rumput laut.

Di negara asalnya, umami identik dengan bahan kombu dashi atau kaldu Jepang berbahan dasar rumput laut yang dikeringkan. Hasil laut ini diolah menjadi pelengkap masakan, dan menciptakan cita rasa umami. Karenanya, umami bukanlah sebuah merk, namun rasa di indera pencecap yang terjejak karena makanan yang dinikmati.

Rasa umami tak hanya dihasilkan dari rumput laut saja. Aneka bahan lokal juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan rasa umami yang maksimal. Dari mulai aneka ragam sayuran, daging ayam, sapi, seafood, ikan, jamur dan lainnya. Rasa umami bisa dihasilkan dari kreativitas dalam meracik makanan dengan berbagai komposisi.

Bahkan kita bisa menggunakan bahan lokal dari Indonesia untuk menciptakan rasa umami, yaitu tempe, kangkung dan juga daging ayam.

Monosodium glutamat (MSG) menjadi salah satu sumber yang umum dipakai untuk membuat makanan jadi gurih. Banyak pro dan kontra terkait MSG. Ini karena banyaknya peneliti yang menperdebatkan manfaat MSG bagi kesehatan tubuh.

Terlepas dari pro dan kontra tersebut, beberapa peneliti dari Harvard Medical School di Boston, AS membuat penelitian terkait pengaruh konsumsi umami pada tingkat selera makan. Berdasarkan penelitian dari Dr. Miguel Alonso-Alonso yang sudah diterbitkan dalam jurnal Neuropsychopharmacology ini, kaldu umami yang dicampurkan ke dalam makanan bisa buat diri lebih condong memilih makanan sehat. Orang yang mengonsumsi kaldu umami punya selera makan yang terkontrol. Tatapan mata saat menyantap makanan akan lebih fokus saat makan. Ada banyak aktivitas di bagian korteks prefrontal dorsolateral kiri, wilayah otak yang berkaitan dengan pengendalian diri saat makan.

Hasil penelitiannya tersebut juga menyarankan orang yang memiliki risiko obesitas tinggi bisa merasakan manfaat dari konsumsi makanan yang mengandung perasa umami saat makan untuk mendukung makanan sehat dan pilihan makanan sehat. Walau begitu, para peneliti lainnya menyebutkan bahwa diperlukannya penelitian lebih lanjut, terlebih soal manfaat umami pada penurunan berat badan.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan