Tips Kesehatan

Kamis, 15 Februari 2018

Kurangi Gluten Yuk untuk Tingkatkan Kesehatan

Sumber : http://doktersehat.com, www.halebiz.com, http://www.kinisehat.com

Banyak yang salah mengartikan arti diet adalah untuk orang dengan kelebihan berat badan. Padahal arti kata diet itu sendiri adalah mengatur pola makan seusai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan masing-masing orang. Diet bebas gluten (gluten free diet) salah satunya, adalah diet yang tidak mengandung gluten atau mengandung gluten dalam jumlah kecil. Gluten sendiri adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, dan rye. Gluten sangat penting untuk membuat roti, kue-kue, dan makanan yang dipanggang lainnya karena membantu memberikan tekstur dan elastisitas adonan. Gluten memungkinkan adonan mengembang dengan menjebak gelembung karbondioksida yang diciptakan oleh ragi dan gula.

Biasanya, anjuran untuk mengonsumsi makanan bebas gluten dibebankan kepada mereka yang mengalami gangguan pencernaan, atau seseorang dengan penyakit autis. Akan tetapi, berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan menyebabkan individu sekarang justru menghindari pola makan gluten demi hidup sehat. Hal tersebut dikarenakan mengonsumsi makanan dengan label gluten free lebih diyakini mampu menjaga sistem metabolisme tubuh dari segi pencernaannya.

Gluten mengandung peptida, yaitu sejenis protein yang dapat menurunkan imunitas pada penderita obesitas (kegemukan), penyakit tiroid, ADHD, kelelahan kronis, eksim, atau pada penderita gangguan pencernaan lainnya.

Selain itu gluten yang berlebih di dalam tubuh juga dapat menyebabkan beberapa penyakit sebagai berikut:

  1. Osteoporosis

Osteoporosis atau karapuhan tulang bisa terjadi dan ini merupakan efek jangka panjang jika mengonsumsi gluten sejak masih anak-anak atau remaja. Peptida yang terdapat dari gluten menyebabkan banyak nutrisi penting seperti Kalsium, kalium, dan magnesium dari makanan sehari-hari selain gluten menjadi hilang dan hanya berupa ampas saja. Dari kondisi ini maka tulang tidak dapat menyerap dan berfungsi dengan sempurna apalagi jika mengonsumsi tinggi kadar gluten dalam waktu lama.

  1. Kanker Usus

Berbagai gangguan sistem pencernaan seperti infeksi usus, kanker usus dapat terjadi bila tubuh kita kurang serat. Walaupun diklaim mengonsumsi sayur setiap harinya, namun apabila kadar peptida dalam tubuh juga tinggi maka hal tersebut sia-sia saja.

  1. Gizi Buruk

Gizi buruk atau yang juga diketahui sebagai malnutrisi umumnya dialami oleh anak-anak yang memang rajin mengonsumsi bahan makanan dengan kandungan gluten di dalamnya. Mereka yang menyukai pasta, saus, mie, kue, dan sebagainya lebih rentan mengalami gizi buruk yang berakibat pada sistem imun mereka menjadi kurang mampu melawan infeksi penyakit tertentu. Akibatnya, seringkali mereka yang masih dalam usia rentan (anak-anak) mudah tertular virus penyakit dari jajanan sekolah yang beredar dan berbahan tepung atau gluten tersebut.

  1. Kurang Nutrisi

Kekurangan nutrisi biasanya dikhawatirkan terjadi pada ibu hamil yang sering mengonsumsi makanan mengandung gluten. Kurang nutrisi ini akan berakibat pada kecerdasaan otak si janin, serta gangguan sembelit yang kronis pada sang ibu di masa kehamilan. Terlebih lagi senyawa peptida yang rajin menyerap nutrisi penting tubuh, sehingga sebanyak apapun vitamin yang dimakan melalui sayur atau buah-buahan tidak akan terserap sempurna jika sang ibu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan gluten.

  1. Gangguan Cerna

Gangguan pada sistem pencernaan sudah bukan hal baru bagi penderita penyakit celiac (alergi gluten yang menyebabkan sakit pencernaan). Intoleransi pada senyawa peptida memang mengakibatkan gangguan pencernaan terutama di dalam usus dan lambung. Oleh sebab itu, bagi mereka yang mengalami kondisi sakit atau gangguan pencernaan meskipun bukan celiac disease dianjurkan untuk menghentikan konsumsi bahan makanan yang mengandung gluten.

  1. Infeksi Kerongkongan

Bagi Anda yang tidak terbiasa mengonsumsi gluten dalam jumlah banyak akan mengalami radang serta infeksi pada bagian tenggorokan. Infeksi ini biasanya menyebabkan beberapa gejala seperti sulit menelan makanan, dan rasa gatal di tenggorokan. Kemungkinan besar kondisi ini disebabkan oleh hipersensitif kerongkongan pada senyawa peptida. Oleh sebab itu, dianjurkan sebelum dan sesudah mengonsumsi makanan berbahan gluten untuk mendahuluinya dengan air mineral terlebih dulu.

Diet tanpa gluten bisa dijalani dengan mengonsumsi makanan bebas gluten seperti daging, ikan, bayam, susu, segala jenis buah dan sayuran hijau aman dari bahaya gluten. Dengan demikian cukup mudah bagi Anda yang ingin menjalankannya kan?

 

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan