Tips Kesehatan

Sabtu, 3 Maret 2018

Stimulan Apa Saja Ya yang Terkandung di Dalam Teh?

Sumber : www.yuktravel.com apakabardunia.com halebiz.com

Pernahkah Anda merasa sangat bersemangat dan memiliki tenaga yang amat banyak setelah minum segelas teh? Anda yang menghindari kopi karena kafein harus membaca artikel yang satu ini. Karena Anda mungkin baru tahu bahwa dalam segelas teh yang Anda konsumsi juga ternyata mengandung stimulan layaknya kopi. Teh juga mengandung kafein namun dalam jumlah yang sedikit sehingga juga akan menimbulkan efek stimulan.

Efek stimulan pada teh dianggap lebih lembut dan terjadi secara bertahap, sedangkan efek stimulan kopi terjadi secara lebih seketika. Selain kafein, apa saja ya zat stimulan yang terkandung di dalam teh? Yuk kita cari tahu di bawah ini!

1. Kafein – Zat Psikoaktif yang Paling Luas Digunakan
Kafein merupakan stimulan psikoaktif sistem saraf pusat dan metabolit, yang dapat mengurangi rasa capek dan mengembalikan mental saat lemah. Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik.

Kafein diyakini memblokir inhibitory neurotransmitter yang disebut adenosin di sinapsis tertentu di otak, yang mengarah ke efek stimulan. Kadar adenosin meningkat di otak sepanjang hari, membangun semacam “dorongan untuk tidur.” Semakin banyak adenosin, semakin besar kecenderungan untuk tertidur. Kafein membalikkan sebagian efek ini. Perbedaan utama antara kafein dalam kopi dan teh adalah teh memiliki kafein lebih sedikit. Secangkir kopi yang kuat dapat mengandung 100 mg, 200 atau bahkan 300 mg kafein, sedangkan secangkir teh hanya mengandung 20-60 mg kafein.

2. Theophyline dan Theobromine
Theophyline dan theobromine terkait dengan kafein dan termasuk ke dalam kelas senyawa organik yang disebut xanthines.

Keduanya memiliki berbagai efek fisiologis pada tubuh. Theophyline melemaskan otot-otot polos di saluran napas, membuat bernapas lebih mudah sekaligus merangsang denyut dan kekuatan kontraksi jantung. Theobromine juga dapat memacu jantung, tetapi memiliki efek diuretik ringan dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, menyebabkan penurunan tekanan darah. Sebagian kafein yang masuk ke tubuh dimetabolisme menjadi theophyline dan theobromine, sehingga setiap kali mengkonsumsi kafein, Anda secara tidak langsung akan meningkatkan kadar dari dua metabolit kafein ini.

3. L-Theanine
L-theanine merupakan asam amino unik yang terutama ditemukan dalam tanaman teh yang memiliki nama latin Camellia sinensis ini. Pada manusia, L-theanine meningkatkan pancaran gelombang otak yang disebut gelombang Alpha, yang berhubungan dengan peringatan relaksasi. L-theanine dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak, seperti GABA dan Dopamine.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa L-Theanine, terutama bila dikombinasikan dengan kafein, bisa meningkatkan perhatian dan fungsi otak.

Sudah tidak penasaran lagi kan? Kalau begitu, yuk kita minum segelas teh!


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan