Tips Kesehatan

Senin, 1 April 2019

Seberapa Penting Vaksin Kanker Servik Bagi Wanita?

Sumber : Alodokter.com, Hellosehat.com, Halodoc.com, Webmd.com

Ada yang mengatakan bahwa kecantikan tidak ada gunanya bila kesehatan tidak sempurna. Karena itu kita sebaiknya menjaga kesehatan sebaik mungkin seperti kita menjaga kecantikan fisik. Selama ini kita hanya dijejali pengetahuan tentang betapa mengerikannya kanker dan cara-cara menghindarinya dengan menjaga pola makan dan rutin berolahraga. Tapi sebenarnya ancaman kanker jauh lebih mengerikan daripada itu. Bagi wanita, ancaman kanker yang paling menakutkan adalah kanker serviks. Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi para wanita di seluruh dunia. Salah satu cara untuk menekan risiko terkena penyakit tersebut adalah dengan pemberian vaksin kanker serviks.

Lalu, seberapa efektif dan penting ya peran vaksin kanker serviks dalam mencegah kanker serviks? Sebelumnya, ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu apa saja hal-hal yang perlu Anda tahu tentang kanker serviks, di bawah ini:

Kanker serviks sebagian besar disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hubungan seksual, yaitu human papillomavirus (HPV). Vaksin kanker serviks diberikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan virus tersebut, sekaligus mengurangi risiko yang lebih buruk.

Bagaimana HPV Menyerang?

HPV menyerang dengan cara menularkan infeksi pada wanita melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan area genital. Hal ini kemudian menyebabkan pertumbuhan sel yang abnormal pada mulut rahim (serviks). Pada sebagian wanita, gangguan tersebut kemudian dapat berkembang menjadi kanker serviks.

Bagaimana Cara Pemberian Vaksin Kanker Serviks?

Untuk wanita, saat ini di Indonesia pemberian vaksin kanker serviks disarankan mulai dari usia 10 tahun ke atas. Vaksinasi ini mencegah infeksi virus HPV penyebab utama kanker serviks. Vaksin HPV diberikan sejak usia remaja, sebab bila pemberian vaksin diberikan saat sudah melakukan hubungan seksual, bisa saja sudah terjadi infeksi HPV.

Untuk usia 10-13 tahun, pemberian vaksin cukup membutuhkan 2 dosis. Sedangkan usia 16-18 tahun atau remaja akhir, vaksin diberikan dalam 3 dosis. Dengan jarak 1-6 bulan antara masing-masing dosis penyuntikan.

Dosis vaksin tersebut diyakini memberi perlindungan jangka panjang dari infeksi HPV. Jika saat remaja dosis vaksin belum lengkap, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk melengkapi dosis vaksin.

Apa Saja Jenis Vaksin Kanker Serviks?

Terdapat beragam jenis virus HPV. Sekitar 40 persen dari seluruh jenis virus HPV dapat menyebabkan infeksi di daerah kelamin, dan beberapa jenis tertentu dapat memicu kanker serviks. Karenanya, ada beberapa jenis vaksin HPV yang kini dapat dimanfaatkan, sesuai dengan jenis virusnya, yaitu:

Jenis pertama adalah Gardasil 9. Umumnya digunakan untuk mencegah kanker serviks dan pra kanker. Vaksin jenis ini akan mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang umum menyebabkan kanker. Vaksin HPV ini ditujukan untuk wanita berusia 10-25 tahun.

Jenis kedua adalah Gardasil. Digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan HPV-16 dan HPV-18, vaksin ini juga menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin. Untuk laki-laki, penggunaan vaksin ini dapat dilakukan pada usia 9-26 tahun.

Jenis terakhir yaitu Gardasil 9. Cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas dari Gardasil sebelumnya, yaitu mencakup HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang juga merupakan penyebab kanker serviks. Untuk laki-laki, Gardasil 9 dapat digunakan untuk usia 9-15 tahun.

Apakah Vaksin Kanker Serviks Ada Efek Sampingnya?

Ada, tapi efek samping vaksinasi HPV umumnya terjadi sementara dan tergolong ringan. Beberapa efek samping yang sering dikeluhkan adalah bengkak, nyeri dan kemerahan di area suntikan, serta sakit kepala.

Sedangkan efek samping yang tidak terlalu sering ditemukan adalah demam, mual dan rasa sakit di sekitar lengan, tangan atau kaki hingga munculnya ruam merah yang gatal. Ada pula efek sangat jarang terjadi yaitu terhambatnya saluran pernapasan dan kesulitan bernapas.

Meski terbilang sangat jarang terjadi, vaksin HPV juga dapat memicu reaksi alergi yang parah atau dikenal dengan alergi anafilaksis yang mengancam keselamatan jiwa.

Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda memutuskan untuk memperoleh vaksin kanker serviks. Minta informasi lengkap guna membuat pertimbangan yang tepat mengenai manfaat yang dapat diperoleh dan risiko efek samping yang ada.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

  • Mandi menyenangkan dengan sabun kaya manfaat

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan