Tips Kesehatan

Kamis, 8 November 2018

Pernah Merasa Bumi Berputar? Mungkin Anda Terkena Vertigo

Sumber : tirto.id, hellosehat.com

Ketika merasa pusing, Anda mungkin akan langsung mengonsumsi obat-obatan penghilang pusing. Tapi ada kalanya rasa pusing tidak juga hilang dan malah makin menjadi-jadi. Mungkin yang Anda alami bukanlah pusing biasa, melainkan vertigo. Apa sebenarnya vertigo? Sejauh mana mengganggu aktivitas seseorang? 

Kata vertigo sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu kata vetere yang artinya berputar. Penyakit vertigo adalah suatu kondisi medis dimana seseorang merasakan bahwa ruangan di sekitarnya atau dirinya seolah sedang berputar yang disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular. Dr. Mahda Adil Aufa, dokter di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan bahwa vertigo termasuk gejala dan bukan penyakit. Sehingga cara mengatasi vertigo tergantung pada penyakit yang menyebabkan gejala tersebut pada tubuh seseorang.

Berbagai penyebab vertigo, antara lain:

  • Migrain atau sakit kepala sebelah yang tak tertahankan, kadang sampai menyebabkan terganggunya penglihatan;
  • Gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh;
  • Trauma di kepala dan leher;
  • Vertigo Posisi Paroksismal Jinak atau Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) yang umumnya dipicu oleh perubahan posisi kepala, sehingga sensasi berputar akan terasa jika menggerakan kepala ke arah tertentu.

Secara spesifik, pembagian vertigo ada dua jenis vertigo, yaitu:

  1. Vertigo vestibular

Menimbulkan sensasi berputar, timbulnya episodik, diprovokasi oleh gerakan kepala, bisa disertai rasa mual atau muntah.

Vertigo vestibular perifer timbulnya lebih mendadak setelah perubahan posisi kepala dengan rasa berputar yang berat, disertai mual atau muntah dan keringat dingin. Bisa disertai gangguan pendengaran berupa tinitus, atau ketulian, dan tidak disertai gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioralparestesia, paresis fasialis.

Vertigo vestibular sentral timbulnya lebih lambat, tidak terpengaruh oleh gerakan kepala. Rasa berputarnya ringan, jarang disertai rasa mual dan muntah, tidak disertai gangguan pendengaran. Keluhan dapat disertai dengan gejala neurologik fokal seperti hemiparesis, diplopia, perioralparestesia, paresis fasialis. Vertigo sentral disebabkan oleh migren, CVD, tumor, epilepsi, demielinisasi, degenerasi.

Setiap vertigo yang disebabkan oleh kelainan perifer atau vertigo perifer dapat disembuhkan dengan obat-obatan maupun dengan terapi repositioning seperti canalith repositioning therapy dan terapi latihan vestibuler

Obat penekan saraf vertibuler biasanya diatasi dengan jenis obat histamine analogue. Di pasaran, obat ini sudah banyak tersedia dari merek generik sampai paten.

  1. Vertigo non vestibular

Sensasi yang dirasakan bukan berputar, melainkan rasa melayang, goyang, berlangsung konstan atau kontinu, tidak disertai rasa mual dan muntah, serangan biasanya dicetuskan oleh gerakan objek sekitarnya seperti di tempat keramaian misalnya lalu lintas macet.

Pusing yang dikeluhkan dapat berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil atau melayang. Disebabkan oleh polineuropati, mielopati, artrosis servikalis, trauma leher, presinkop, hipotensi ortostatik, hiperventilasi, tension headache, penyakit sistemik. Vertigo non vestibular biasanya dapat diatasi dengan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang mengandung betahistine mesylate untuk mengurangi rasa melayang. Komponen ini berfungsi untuk meningkatkan aliran darah pada telinga bagian dalam.

Serangan vertigo bersifat berulang dan singkat, sering berkaitan dengan perubahan posisi kepala dari tidur, melihat ke atas, kemudian memutar kepala. Studi yang dilakukan oleh Bharton 2011, prevalensi terjadinya vertigo akan meningkat setiap tahunnya berkaitan dengan meningkatnya usia sebesar 7 kali atau seseorang yang berusia di atas 60 tahun dibandingkan dengan 18-39 tahun. Kejadian gangguan vertigo dialami oleh masyarakat di dunia termasuk negara-negara maju. Di Amerika Serikat misalnya, angka kejadian vertigo mencapai 64 kejadian dari 100.000 orang. Sedangkan, perempuan cenderung lebih sering terserang vertigo dibanding laki-laki.

Untuk mencegah berulangnya vertigo yang Anda alami, Anda juga harus memastikan bahwa Anda mendapatkan tidur yang cukup. Kurang tidur dapat mencetuskan vertigo. Bila Anda merasa tidak mungkin mendapatkan tidur malam yang cukup, Anda bisa melakukan tidur siang singkat hingga beberapa kali di siang hari. Misalnya, tidur siang selama 2 jam sekali sehari atau tidur siang selama 15 menit dalam beberapa kali sehari.

Sebaiknya segera konsultasikan langsung ke dokter untuk mengetahui terapi yang tepat Anda jalani agar vertigo tidak sering kambuh lagi.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan