Tips Kesehatan

Jumat, 16 Maret 2018

Was-was Memasuki Usia Menopause? Baca Artikel di Berikut Ini

Sumber : balancebydeborahhutton.com, www.huffingtonpost.com, www.thejakartapost.com

Jalan-jalan dan berbagi petualangan dengan teman atau pasangan hidup adalah suatu berkah tiada tara. Tapi semua cerita pasti ada klimaks dan antiklimaks, di mana pada wanita usia klimaks adalah saat memasuki 30 tahun. Sedangkan usia antiklimaks adalah ketika memasuki usia menopause. Di saat itulah sedikit demi sedikit ketahanan tubuh menurun, hormon wanita akan berkurang drastis; yang tentu saja menyebabkan tenaga juga ikut berkurang. Momen-momen keseruan di usia muda bisa saja akan sulit dijalankan lagi di saat usia menjelang menopause.

Usia menopause terhadap tiap wanita berbeda-beda, tetapi menopause umumnya berjalan umur 50 tahun. Meski demikian, ada termasuk sebagian wanita yang mengalaminya sebelum akan berusia 40 tahun. Inilah yang disebut menopause dini atau prematur.

Tiap wanita tidak memiliki sistem menopause yang sama. Proses ini umumnya ditandai dengan menstruasi yang berakhir secara bertahap. Frekuensi dan interval menstruasi akan semakin jarang sebelum akan kelanjutannya berhenti sama sekali. Tetapi tidak menutup mungkin bahwa ada sebagian wanita yang mengalami menopause dengan siklus menstruasi yang berakhir secara tiba-tiba.

Menjelang menopause, ada sebagian gejala emosional dan juga fisik yang sanggup dirasakan oleh seorang wanita. Gejala-gejala tersebut umumnya meliputi:

  • Perubahan terhadap siklus menstruasi, andaikata menstruasi yang tidak teratur, volume pendarahan yang sedikit atau berlebihan.
  • Sensasi rasa panas, berkeringat, dan jantung berdebar (hot flushes).
  • Kekeringan terhadap vagina yang sanggup memicu rasa sakit waktu berhubungan seks.
  • Menurunnya gairah seks.
  • Berkeringat terhadap malam hari.
  • Gangguan tidur, seperti sering terbangun tiba-tiba dan insomnia, yang termasuk sanggup memicu sukar konsentrasi.
  • Emosi yang tidak stabil, seperti uring-uringan, sedih, atau depresi.
  • Kenaikan berat badan dan metabolisme yang lamban.
  • Sakit kepala.
  • Rambut yang menipis dan kulit kering.
  • Lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih.

Tapi jangan khawatir ya, ladies. Seperti quote di bawah ini:

“Nothing in life is to be feared. It is only to be understood.” – Marie Curie

Kita tidak perlu takut dengan menopause asalkan kita memahami dan tahu bagaimana cara mengurangi efek buruknya terhadap tubuh kita. Baca tips di bawah ini untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tubuh selama menjelang dan masa menopause.

  • Untuk mengatasi sensasi rasa panas, berkeringat, dan jantung berdebar, Anda bisa menyiasatinya dengan mengenakan pakaian tipis dan menghindari faktor pemicu seperti kafein, minuman panas, makanan pedas, minuman keras, dan juga stres. Langkah ini termasuk bermanfaat untuk menangani gejala berkeringat terhadap malam hari. Jangan lupa untuk rutin minum suplemen omega-6 yang berasal dari evening primrose oil. Omega-6 sangat bermanfaat mengurangi gejala hot flushes, sehingga dapat mengurangi rasa tidak nyaman akibat menopause.
  • Menerapkan pola makan yang seimbang dan tertib berolahraga sangat baik untuk menghindari kenaikan berat badan yang cenderung mengiringi era menopause. Langkah ini bermanfaat pula untuk menguatkan tulang supaya tidak rentan keropos.
  • Pastikan untuk tidur yang cukup agar tubuh tidak cepat sakit.
  • Melakukan senam Kegel. Langkah ini bermanfaat untuk menguatkan otot dasar panggul supaya mengurangi inkontinensia urin atau lebih dikenal dengan sebutan gangguan kemih.
  • Melakukan teknik relaksasi. Misalnya meditasi, sesuaikan pernapasan, yoga, dan juga taichi. Teknik ini sanggup menunjang untuk mengurangi tingkat stres atau depresi.
  • Jangan merokok. Selain menambah risiko banyak penyakit, merokok termasuk sanggup memperparah gejala menopause.

Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan