Tips Kesehatan

Rabu, 10 Juni 2020

Marah-marah = Darah Tinggi?

Sumber : Tara News 162

Marah-marah seringkali disangkutpautkan dengan tekanan darah tinggi. Karena itu orang yang sering marah-marah terutama dibarengi dengan keluhan sakit kepala dan nyeri pada tengkuk diasumsikan tekanan darah tingginya sedang kumat.

Sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa orang yang sering marah-marah pasti mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi). Tapi ternyata memang ada kaitan antara marah dan hipertensi. Ketika marah, jumlah adrenalin meningkat dan menyebabkan pembuluh darah mengecil dan berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Maka sebaiknya penderita hipertensi agar lebih mengendalikan emosi.

Selain mengurangi marah, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tekanan darah tidak mudah naik.

  1. Pola makan: mengurangi jumlah garam dan makanan berlemak (Tara News 159, hal. 14); mengonsumsi makanan sehat dan suplemen yang dapat menormalkan tekanan darah.
  2. Aktif bergerak: melakukan gerakan aktif setidaknya 30 menit/hari.
  3. Melakukan cek tekanan darah secara rutin: melakukan cek tekanan darah 6 bulan sekali bagi bukan pengidap hipertensi dan 1 bulan sekali bagi pengidap hipertensi. Hal ini sangat penting dilakukan karena hipertensi seringkali muncul tanpa gejala.
  4. Stop kebiasaan buruk: menghentikan/mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi alkohol.
  5. Kelola stres: Mengelola stres yang dapat memicu marah atau emosi berlebihan dengan mengikuti kelas yoga atau meditasi mungkin merupakan pilihan yang baik.

Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan