Tips Kesehatan

Jumat, 5 April 2019

Stretchmark dan Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui

Sumber : Mayo Clinic, WebMD

Apa yang Anda rasakan ketika melihat garis-garis putih keabu-abuan terlihat jelas di paha dan bagian lain tubuhmu? Mungkin sebagian orang tidak akan merasa terganggu, tapi sebagian lain akan sangat risih dan berusaha menghilangkannya.

Dokter Dermato-venereologist, dr.Jonathan R. Subekti menjelaskan, stretchmark adalah kondisi kulit yang meregang. Stretchmark biasanya terjadi jika seseorang mengalami perubahan bentuk tubuh, yang paling sering terjadi pada wanita yang sedang hamil. Guratan yang mulanya berwarna merah, merah muda, atau ungu ini lama kelamaan akan berubah menjadi warna putih atau kelabu, tergantung pada warna kulit.

Dr. Jonathan melanjutkan, stretchmark akan muncul di beberapa bagian pada tubuh, seperti perut, pinggul, payudara, dan lengan. Tanda-tanda awalnya adalah muncul garis-garis berwarna merah dan seiring waktu berubah menjadi putih. Stretchmark tak hanya menghantui perempuan tapi juga pria.

Tidak semua orang mengalami stretchmark. Kondisi ini hanya dialami orang yang kulitnya mengandung sedikit kolagen atau protein yang membuat kulit lentur. Stretchmark umumnya terjadi karena tubuh Anda bertumbuh lebih cepat dari perkembangan dan elastisitas kulit.

Ketika kulit meregang dengan cepat akibat anggota tubuh mengembang atau pertambahan berat badan, lapisan tengah kulit (dermis) akan menipis sehingga lapisan di bawahnya muncul ke permukaan.

Kondisi yang dapat mengakibatkan stretchmark antara lain:

  • Kehamilan.
  • Berat badan meningkat secara drastis
  • Terdapat anggota keluarga memiliki riwayat stretchmark.
  • Masa pubertas, yaitu saat tubuh tumbuh dengan cepat. Pada anak laki-laki, stretchmark bisa muncul di bahu dan punggung. Sedangkan pada anak perempuan, guratan kulit ini biasanya terdapat di pinggul, paha, dan payudara.
  • Gangguan kesehatan tertentu, seperti sindrom Marfan atau sindrom Cushing. Sindrom Cushing membuat tubuh memproduksi hormon kortisol secara berlebihan, sehingga menyebabkan stretchmark. Sedangkan Sindrom Marfan adalah kelainan gen yang mempengaruhi jaringan penyambung dan kulit.
  • Konsumsi obat-obatan kortikosteroid yang tidak tepat. Kortikosteroid umumnya digunakan dalam bentuk krim untuk menangani kondisi kulit tertentu seperti eksim. Bahan ini berdampak sama seperti hormon kortisol.

Sebelum stretch mark terbentuk, kulit akan menipis dan muncul garis atau guratan kemerahan, kadang disertai rasa gatal-gatal. Lama-kelamaan garis ini akan berubah menjadi warna putih yang kemudian akan menghilang, bisa dalam hitungan bulan atau tahun.

Warna merah pada kulit muncul karena lapisan dermis yang menipis membuat pembuluh darah di bawahnya muncul dan tampak ke permukaan. Guratan ini menjadi putih setelah pembuluh darah mengerut.

Bisakah Mencegah Stretchmark?

Stretch mark merupakan kondisi umum yang tidak selalu dapat dicegah. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar stretch mark tidak berkembang.

  • Berat badan sehat

Stretchmark paling sering disebabkan oleh pertambahan berat badan secara cepat. Oleh karenanya, jagalah bobot tubuh Anda dalam kondisi stabil. Jika ingin menurunkan berat badan, lakukan juga secara bertahap. Usahakan agar berat tubuh tidak berkurang lebih dari setengah kilogram per minggu.

  • Pola makan sehat

Makanan sehat dan segar dapat menjaga kulit tetap sehat sehingga mencegah terjadinya stretch mark. Biasakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya dengan vitamin E, vitamin C, protein, dan zinc.

  • Pertambahan berat badan selama kehamilan

Penambahan berat badan wanita saat hamil bervariasi, namun umumnya berkisar antara 10 – 12,5 kg. Anda akan lebih berisiko mengalami stretch mark jika pertambahan berat badan Anda saat hamil di atas rata-rata. Anda dapat mengkonsultasikan hal ini dengan dokter spesialis kandungan.

Stretchmark Dapat Dihilangkan?

Stretchmark sebenarnya tidak berbahaya dan dapat hilang seiring waktu, sehingga tidak membutuhkan perawatan medis. Namun jika memang berniat untuk menjalani perawatan, Anda sebaiknya memahami bahwa prosedur tersebut tidak akan menghilangkan stretchmark sepenuhnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyamarkan atau meminimalisasi stretch mark.

  • Kamuflase dengan kosmetik

Stretch mark dapat disamarkan dengan mengoleskan krim khusus sesuai warna kulit yang dijual bebas. Beberapa tipe krim bersifat tahan air sehingga dapat bertahan 2-3 hari.

  • Krim penghilang stretch mark

Terdapat krim, losion, dan gel yang mengklaim dapat menghilangkan stretch mark. Namun losion ini sebaiknya dioleskan saat stretch mark masih berwarna kemerahan. Jika tidak, losion ini tidak berpengaruh apa pun.

  • Gel retinoid dengan campuran hyaluronic acid

Campuran ini dapat diresepkan oleh dermatologis Anda. Bahan ini bermanfaat menstimulasi pertumbuhan kolagen yang membuat kulit menjadi lebih sehat. Namun retinoid sebaiknya tidak digunakan saat hamil dan menyusui. Retinoid juga tidak efektif jika dioleskan pada stretchmark yang sudah lama terbentuk.

  • Chemical peeling

Krim berbahan asam glikolat atau metode peeling dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi stretchmark. Satu penelitian menunjukkan terdapat perbaikan kulit pada penggunaan asam glikolat oles setelah 6 bulan, namun metode ini relatif mahal dan tidak dapat menghilangkan stretchmark sepenuhnya.

  • Terapi laser

Energi dari sinar laser diserap pembuluh darah di bawah lapisan stretch mark sehingga berubah warna menjadi putih atau menjadi lebih tidak terlihat. Meski begitu, terapi ini tidak dapat menghilangkan stretchmark sepenuhnya, melainkan hanya membuatnya lebih samar.

Stretchmark biasanya dapat menghilang seiring waktu dan umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun jika keluhan membuat Anda merasa terganggu karena alasan tertentu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.

Selain itu Anda juga bisa mengonsumsi Collanest jelly yang mengandung kolagen alami yang efektif menambah kadar kolagen di tubuh. Collanest Jelly sangat praktis dan enak dimakan setengah jam sebelum makan besar agar penyerapan kandungan di dalamnya semakin efektif.


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan