Tips Kesehatan

Sabtu, 19 Januari 2019

Kapan ya Bayi Mulai Mengenal Rasa?

Sumber : www.guesehat.com, www.nakita.com

Secara normal, setiap manusia akan terlahir dengan 5 panca indra. Salah satu indra tersebut adalah indra pengecap, yang berfungsi untuk merasakan makanan dan minuman. Saat kita dewasa, tentunya dengan bantuan lidah sebagai indra pengecap ini, kita dapat mengetahui manakah makanan yang sedap atau mana minuman yang terasa asam dan tidak enak.

Hmm, namun pernahkah Bunda penasaran apakah si Kecil sudah bisa mengecap dan merasakan layaknya orang dewasa? Apakah si Kecil yang baru lahir sudah bisa merasakan ASI yang selama ini menjadi makanan pokoknya?

Ternyata walaupun si Kecil baru bisa mengonsumsi ASI, sebenarnya indra pengecap yang dimilikinya sudah berfungsi lho, bahkan sejak ia masih di dalam rahim. Pada usia kandungan 9 bulan, mulut dan lidah bayi mulai terbentuk disertai dengan indra pengecap rasa.

Cairan ketuban yang mengitari bayi dalam rahim secara alami dihirup dan diisapnya. Proses ini membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaannya. Nah, pada saat ini, rasa makanan atau minuman yang Bunda konsumsi akan melewati aliran darah, kemudian masuk ke air ketuban.

Ketika bayi mulai mencicipi air ketuban, bayi akan mulai mengeksplorasi pengalaman pertamanya mengenai berbagai macam rasa, baik rasa asin, asam, manis, atau pedas. Semua rasa ini didapatkannya dari makanan dan minuman yang Bunda konsumsi.

Setelah bayi lahir, indra pengecap yang dimilikinya semakin sensitif dari saat ia masih di dalam rahim. Ia bisa mengecap rasa manis dan asam lebih jelas. Karena sensitivitas indra pengecapnya yang makin meningkat, bayi bahkan bisa membedakan ASI milik ibunya atau milik orang lain, bahkan rasa susu formula.

Tak jarang bayi menolak saat diberikan ASI milik orang lain atau susu formula karena rasa yang dikecapnya bukanlah rasa yang biasa ia konsumsi. Hal mengejutkan lainnya adalah ternyata bayi justru memiliki distribusi pengecap rasa yang lebih luas di mulutnya jika dibandingkan dengan orang dewasa. Inilah mengapa Bunda perlu memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi selama program menyusui. Sebab apa yang dirasakan Bunda, bisa juga dirasakan si Kecil melalui ASI yang dikonsumsinya.

Berjalan memasuki usia 5 bulan, bayi mulai suka memasukkan banyak objek ke dalam mulutnya, seperti selimut atau mainan. Bayi menggunakan lidahnya sebagai  untuk merasakan tekstur dan rasa setiap objek. Kemudian, kemampuan indra pengecap bayi mulai bertambah dan dapat bereaksi lebih terhadap rasa asin.

Setelah 6 bulan, bayi sudah mulai dapat mengonsumsi makanan padat yang masih dicampur oleh ASI. Namun, bayi akan tampak kaget ketika mencicipi makanan. Hal itu wajar terjadi karena ia sedang mencoba rasa baru. Jika Bunda sudah mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dan melihat reaksi bayi kurang menyukainya, jangan berhenti begitu saja. Cobalah berikan makanan itu 2 hingga 3 kali sampai bayi merasa terbiasa. Namun, jika bayi mulai memperlihatkan reaksi alergi saat mengonsumsi makanan tersebut, Bunda harus berhenti memberikan asupan makanan tersebut dan konsultasikan ke dokter.

Bayi cenderung menyukai makanan yang pernah ia “cicipi” saat masih berada di dalam rahim. Jadi, sebaiknya konsumsi banyak makanan selama masa kehamilan. Jika Bunda menawarkan variasi makanan yang beragam secara terus-menerus, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang tidak picky eater hingga dewasa.

Nah, sekarang Bunda sudah paham kan kalau ternyata sejak di dalam rahim pun si Kecil sudah bisa mengenal rasa? Maka dari itu, selalu perhatikan asupan makanan selama proses kehamilan dan menyusui, ya! Mulai berikan Tara Kid sejak sang buah hati berusia 6 bulan untuk membiasakan lidahnya. Bunda bisa memberikan Tara Kid dengan cara diteteskan langsung ke dalam mulut bayi di saat ia terlelap agar tidak dimuntahkan kembali.

 


Share this Article:
Tips Kesehatan Terkait
  • Lebaran Pantang Gendut

  • 5 Tips Menceggah Bau Mulut

  • Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?

Komentar

0 komentar


Cari Tips Kesehatan