Siapa yang bilang bahwa Diabetes Mellitus (DM) hanyalah sebatas kelebihan gula pada darah? Nyatanya, tingginya kadar gula pada darah secara berkepanjangan tentu saja akan memengaruhi organ-organ tubuh lainnya termasuk jantung.

Faktanya, 2 dari 3 orang yang mengidap DM meninggal karena penyakit jantung atau stroke. Pengidap DM berisiko 2-4 kali terkena penyakit jantung atau stroke daripada orang biasa. Apalagi bila penderita tersebut merokok, risikonya akan meningkat lagi 2 kali lipat. Hal ini disebabkan glukosa yang berlebihan dalam darah lama kelamaan akan merusak pembuluh darah dan semakin mudah membentuk aterosklerosis.

Tetapi tentu saja Anda dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke dengan terus memantau perkembangan DM Anda dan melakukan pola hidup sehat.

Tiga parameter yang patut Anda kontrol dengan rutin:

1. Kadar HbA1c: HbA1c adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa, sehingga jumlah HbA1c seimbang dengan kadar gula darah. Berbeda dengan pemeriksaan kadar glukosa biasa yang hanya mengukur jumlah gula pada saat waktu pemeriksaan, pemeriksaan HbA1c mengukur jumlah glukosa di dalam darah selama 3 bulan terakhir. Jika pasien patuh dan kadar glukosa darahnya menurun, maka kadar HbA1c akan menurun daripada pemeriksaan sebelumnya.
2. Tekanan darah: Tekanan darah yang tinggi membuat jantung bekerja lebih berat dan lebih mungkin untuk terjadi serangan jantung, stroke, serta komplikasi ginjal.
3. Kadar kolesterol: Kadar kolesterol yang tinggi terutama LDL akan membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah.

Selain rutin memeriksakan ketiga parameter di atas, tentu saja Anda tetap perlu menjaga pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, melakukan gerakan aktif, dan mengonsumsi suplemen untuk pasien DM.

---

• 

  Lebaran Pantang Gendut

• 

  5 Tips Menceggah Bau Mulut

• 

  Intermittent Fasting & Puasa Ramadan Apa Bedanya?