Kualitas suplemen Tara sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya Mitra Tara dan para konsumen yang sudah merasakan manfaatnya
Pilih Kategori
Suami saya, Bapak Gatot Asnam, tiba-tiba muntah darah dan darah juga keluar dari hidungnya. Dokter mendiagnosis suami menderita liver kronis dan harus dikuras darah. Suami dirawat di rumah sakit selama 1,5 bulan. Sepulang dari rumah sakit, setiap hari suami harus minum obat dan setiap bulan harus kontrol ke dokter. Setelah satu tahun, dia tidak tahan lagi karena setiap minum obat selain lambungnya tidak enak, dia mengalami diare, sementara kondisinya tak kunjung membaik.
Anak saya, M. Rahmat, pernah mengalami sakit lambung kronis sehingga tidak nafsu makan dan bahkan kalau pun makan selalu muntah. Alhamdulillah setelah seminggu minum FitAlive 3x1 sachet/hari, keadaan Rahmat berangsur membaik.
Suatu hari, datang seorang pasien bernama Dicky Mahendra (17 tahun) mengeluhkan lemas tidak bertenaga. Saya amati, memang kulit dan sklera (bagian mata yang berwarna putih) Dicky berwarna kuning. Saya memberikan rujukan agar Dicky melakukan cek lab, ternyata angka SGOT dan SGPT Dicky sangat tinggi (hasil terlampir). Saya menganjurkan Dicky minum FitAlive 3x2 sachet setiap hari tanpa memberikan obat-obatan lain, dan mengharuskan Dicky beristirahat penuh selama 1 bulan, menghindari makanan berlemak dan protein serta mengonsumsi banyak makanan manis alami (bukan gula buatan).
Anak saya Faridah (35 tahun) mengalami pendarahan hebat. Ternyata dia mengalami infeksi saluran kencing dan ada penggumpalan darah yang menutupi saluran kencing. Karena saya sudah lama menjadi Mitra-Usaha Tara, saya coba berikan FitAlive 2x1 sachet pada jam 5 dan jam 9 malam, serta Nature EPA, Nature EPO, dan Nature Squalene masing-masing 2x1 softgel. Luar biasa, keesokan paginya air seni sudah bening, padahal tadinya keruh. Sementara itu dokter tetap menyatakan dia harus dioperasi. Tapi saya memberanikan diri untuk merawatnya di rumah.
Setiap kali pergi naik haji, saya selalu membawa FitAlive, Nature EPA, dan Nature EPO untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh kami sekeluarga. Setiap hari saya dan keluarga minum FitAlive sebelum sholat subuh dan mengonsumsi EPA dan EPO masing-masing 3x1 softgel/hari. Kebiasaan ini Alhamdulillah menjadikan tubuh kami sekeluarga fit dan sehat. Selain itu, saya dan keluarga selalu minum 1 sachet FitAlive sebelum tidur saat tidak sempat makan di malam hari dan sangat menakjubkan sakit maag pun tidak pernah datang mengganggu khusuknya ibadah kami.
Sudah cukup lama istri saya hipertensi, tekanan darahnya bisa mencapai 220/120 mmHg. Gejala yang dirasakan adalah perut terasa mual, kepala terasa sangat sakit, badan menjadi lemas. Obat yang diberikan dokter rupanya tidak cocok bagi istri saya, setelah minum obat dadanya terasa sesak dan denyut jantungnya meningkat, karena itu istri saya menjadi malas minum obat. Tentu saya khawatir dengan kondisinya
Saya menganggap pusing yang saya alami adalah pusing biasa. Namun hingga 1 bulan, rasa pusing tersebut tidak hilang, malahan rasa sakit pada leher belakang semakin parah, terutama saat bekerja lama di depan komputer atau kurang tidur. Saat rasa sakit tak tertahankan lagi, terkadang saya sampai tidak masuk kerja. Saat periksa ke dokter, baru diketahui tekanan darah saya tinggi, 140/90mmHg, dan disarankan untuk menjaga pola tidur serta hanya diberikan vitamin untuk meningkatkan stamina, belum diberikan obat penurun tekanan darah.
Saya termasuk orang yang sangat sibuk, selain sebagai salah satu Direktur RS Permata Hati di Kalimantan, saya masih harus mengajar dan menjadi penanggung jawab Ruang Perawatan Anak di RS Dharmais-Jakarta. Belum lagi memenuhi jadwal praktek di RS OMNI Pulo Mas dan menjadi pembicara seminar. Dengan kesibukan padat, kondisi fisik saya sering drop, badan sering lemas, kepala juga sering pusing. Maklum, sudah beberapa tahun tekanan darah saya tinggi. Sebagai seorang dokter saya sudah banyak mengonsumsi obat-obatan untuk menstabilkan tekanan darah.
Anak saya Riefa, dulu susah sekali makan, sampai kami bawa ke dokter anak dan divonis kurang gizi. Pernyataan dokter tersebut memicu saya untuk memberikan berbagai macam multivitamin kepadanya, namun produk-produk tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan.
Saat putri saya Alya berusia 4 tahun dan Nadira berusia 1,5 tahun, mereka agak sulit makan, hanya mau makan kalau mood mereka sedang baik saja. Setiap cuaca tidak menentu, Alya pasti sakit.
Saya mempunyai riwayat sakit maag dan selalu minum obat untuk mengatasinya. Saat saya hamil 4 bulan, sakit maag saya kambuh dan merasa mual. Saya tidak mungkin minum obat maag karena takut membahayakan bayi saya.
Saya seorang bidan di puskesmas, saya menganjurkan anak-anak yang sering sakit untuk minum KURKUR 2x1 sendok takar, setiap pagi dan sore. Anak-anak tersebut nafsu makannya jadi meningkat dan menjadi jarang sakit.